Mohon tunggu...
Maulinah
Maulinah Mohon Tunggu... Seniman - Saya ada

Mindset ia DO'A dan perjuangan adalah Seni

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Intropeksi?

28 Juni 2020   13:04 Diperbarui: 28 Juni 2020   13:07 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bacalah apa yang kamu butuhkan untuk diri sendiri maka kamu akan mendapatkan ilmu yang sangat luar biasa.
Ketika kamu hanya sekedar membaca, apapun yang kamu baca tidak akan menjadi apa-apa. Hanya akan mengecohkan pikiranmu.

Begitupun dengan intropeksi diri. Jangan intropeksi diri jika hatimu belum tergerak, tapi jangan keenakkan jadi bocah juga sesekali kita belajar menyelesaikan masalah kita sendiri  karena kalo bukan kita siapa lagi yang mau menyelesaikan masalah kita? intropeksi diri tidak harus dari A sampai Z tapi mulai lah intropeksi dari masalah yang terjadi saat ini, mulailah dari masalah kecil terlebih dahulu.
Tanyakan kehatimu
 Ko bisa masalah ini terjadi? Dimana salah saya? kenapa saya salah? Apa penyebab masalah ini? Bagaimana saya bisa menyelesaikan masalah ini? Wah masalah ini berakibat kaya gini, saya tidak akan mengulangi lagi!

Klo belum tergerak untuk intropeksi diri gimana?
Mulailah dari impianmu. Apa cita2mu? Apa alasannya? Dengan cara apa kamu bisa menggapai impian itu? Kenapa kok impiannya belum terwujud juga?
Tidak harus dari impian saja kamu juga bisa intropeksi diri dari masalah kamu sendiri. Misalnya, percintaan atau pertemanan dan lain sebagainya. Tanyakan semua hal kepada diri sendiri.

Intropeksi terbaik adalah ketika kita sudah mengenal siapa kita, kemudian mengikuti apa kata hati kita dan menetapkan tujuan sendiri.
Mau intropeksi diri kok nanya sama orang lain, namanya bukan intropeksi diri donk tapi introgasi
Toh orang lain gak tau siapa kita sebenarnya, kalopun dia kepo siapa kita sebenarnya sampe kiamat juga gak bakalan selesai. Trus kapan donk dia kasih masukan atau motivasinya? Mungkin nanti dialam kubur
Jadi, kalo mau intropeksi diri jangan tanya sama orang lain karena dia belum tentu lebih baik dari kita. Jangan memaksakan orang lain untuk intropeksi diri hanya karena dia melakukan kesalahan sama kamu. Tapi cukuplah diam tak perlu mempermasalahkannya, justru kitalah yang harus   perbanyak intropeksi diri.
Lah kok gitu?
Diam bukan berarti kalah, dan ini hidup broo! Bukan tentang menang dan kalah. Bukan berarti diamnya kita adalah kekalahan dan sok bijaknya kita adalah sebuah kemenangan, bukan! Ada kalanya kita diam dan ada kalanya kita marah. Tapi jangan diem aja ketika agama kita ditindas dengan seenak jidat, kita wajib memeranginya. Meluruskan apa yang seharusnya lurus. Membenarkan apa yang benar.

Sekian artikel ini semoga kita bisa saling intropeksi diri untuk kehidupan yang lebih baik lagi
 Terima kasih

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun