Alkisah,pada sekitar abad setelah masehi, di daerah Medan Deli terdapat sebuah kerajaan Melayu. Kerajaan tersebut terdapat sebuah istana yang diberi nama istana Maimun. Sultan Muhayat Syah adalah seorang raja dari kerajaan melayu itu. Raja tersebut memiliki 3 orang anak, anak pertama bernama Mambang Jazid, anak kedua bernama Mambang Khayali dan anak ketiganya bernama Putri Hijau. Raja tersebut sangat beruntung, karena ketiga anaknya memiliki kekuatan yang hebat, anak pertama dari raja itu mampu merubah dirinya menjadi Naga, Mambang Khayali mampu merubah dirinya menjadi meriam dan Putri Hijau mampu mengeluarkan cahaya hijau nan indah saat malam bulan purnama. Namun Putri hijau memiliki kelebihan lainnya yaitu wajahnya yang sangat cantik dan serta sifatnya yang sangat ramah dan bersahaja terhadap rakyat sehingga banyak rakyat yang menyukainya.
Saat itu malam bulan purnama, Putri Hijau berjalan-jalan di sekitar taman istana, dan tubuhnya memancarkan cahaya hijau yang indah, dan cahaya itu sampai terlihat oleh sultan kerajaan Aceh yang bersebelahan dengan kerajaan Deli saat itu. Sultan Aceh yang terpesona karna melihat pancaran cahaya hijau yang indah dari kerajaan tetangganya itu , mengutus beberapa pengawal nya untuk mencari tahu asal cahaya itu. Kemudian, para pengawal itu mendapat informasi bahwa cahaya hijau itu terpancar dari tubuh seorang Putri Raja Deli yang sangat cantik. Mendengar perkataan dari sang pengawal , membuat Sultan Aceh berkeinginan untuk menikahi Putri Hijau.Lalu raja Sultan Aceh mengirim beragam perhiasan dan beberapa pengawal yang utusnya untuk melamar Putri Hijau. Namun lamaran dari sultan Aceh di tolak mentah-mentah oleh Putri Hijau.
Sultan Aceh sangat murka mendengar penolakkan itu dan menganggap kerajaan Deli telah mengajak perang kepada kerajaan nya. Ratusan prajurit di utus sultan Aceh untuk menghancurkan kerajaan Deli. Namun pasukan yang di kirim nya kalah oleh pasukan dan benteng pertahanan kerajaan deli yang terkenal kuat. Lalu Sultan Aceh membuat sebuah strategi licik , yaitu menembakkan meriam dengan peluru koin emas. Dan strategi itu berhasil. Para prajurit sibuk mengutip koin-koin emas yang berserakkan, di saat seperti itulah pasukan kerajaan Aceh menyerang kerajaan Deli. Akhirnya kerajaan Deli kalah, namun putra kedua raja itu tidak terima dengan kekalahan itu. Lalu merubah diri nya menjadi meriam dan menembakkan peluru dengan gencar ke arah musuh. Karena terlalu lama menembak kan peluru , meriam jelmaan Mambang Khayali menjadi sangat panas dan akhirnya putus terbelah Dua . Ujung mariam terlempar jauh hingga ke perbatasan Aceh sedang kan pangkal nya masih bisa kita temui di Istana Maimun Medan. Melihat keadaan yang sangat kacau ini, akhirnya kerajaan Deli mengaku kalah, dan Putri Hijau di bawa oleh pasukan sultan Aceh. Mambang Jazid memberi persyaratan kepada sultan Aceh untuk tidak menyentuh Putri hijau dan memasukkan putri hijau kedalam peti kaca yang telah di siap kan sampai tiba di kerajaan Aceh , lalu saat tiba di daerah Jambu Air , putri hijau di suruh abang nya untuk membakar menyan dan menabur kan beras dan telur ke sungai lalu menyebutkan nama abang nya Mambang Jazid sebanyak 3 kali. Persyaratan itu pun di terima oleh sultan Aceh karna menurut nya itu hal yang mudah.
Kemudian pergilah sultan Aceh bersama pasukan nya menggunakan kapal berlayar di Sungai Deli dan Putri Hijau di masuk kan ke dalam peti kaca. Saat tiba di daerah Jambu Air , putri hijau keluar dari peti kaca , lalu mengerjakan perintah yang diberikan abang nya kepada nya , yaitu menabur beras dan telur di sungai Deli lalu membakar menyan dan menyebut nama mambang Jazid 3 kali. ''Mambang Jazid , Mambang Jazid ,Mambang Jazid, datanglah abangku.” Kata Putri Hijau. Tiba-tiba air sungai deli yang tadi nya tenang berubah bergemuruh , langit menjadi gelap seakan mau turun badai, dan petir menyambar saling bersahutan. Saat seperti itu , Putri Hijau kembali masuk ke dalam peti kaca.Tak lama muncul seekor naga dari sungai deli yang tak lain adalah jelmaan Mambang Jazid. Naga itu mengamuk dan menghancurkan kapal rombongan sultan aceh. Peti kaca yang berisi Putri Hijau terlempar ke sungai deli dan terapung-apung.
Lalu naga jelmaan Mambang Jazid memasukan peti kaca berisi Putri Hijau ke dalam mulut nya dan membawa pergi ke laut .
Dari cerita rakyat “Putri Hijau” diatas, budi pekerti yang dapat diambil adalah :
1.Sesuatu yang terlalu bagus atau indah dapat membuat sesuatu bencana pada kita. Contoh jika kita mempunyai kalung berlian yang indah, maka itu akan menjadi bencana yaitu para pencuri akan menginginkan itu,maka pasti ada sesuatu hal yang tidak diinginkan terjadi pada kita.
2.Janganlah terlalu cepat mengambil keputusan terlalu cepat karena dapat merugikan diri kita sendiri. Seperti hal nya yang dilakukan Sultan Aceh yang sangat murka mendengar penolakkan itu dan menganggap kerajaan Deli telah mengajak perang kepada kerajaan nya. Ratusan prajurit di utus sultan Aceh untuk menghancurkan kerajaan Deli. Namun pasukan yang di kirim nya kalah oleh pasukan dan benteng pertahanan kerajaan deli yang terkenal kuat.
3.Jika mengalami kegagalan, janganlah berputus asa,tetapi carilah usaha yang baru agar mendapatKAN kesuksesan untuk suatu yang diinginkan,seperti hal yang dilakukan Sultan Aceh yaitu pasukan yang di kirim nya dikalahkan oleh pasukan dan benteng pertahanan kerajaan Deli yang terkenal kuat. Lalu Sultan Aceh membuat sebuah strategi licik , yaitu menembakkan meriam dengan peluru koin emas. Dan strategi itu berhasil. Para prajurit sibuk mengutip koin-koin emas yang berserakkan, di saat seperti itulah pasukan kerajaan Aceh menyerang kerajaan Deli. Akhirnya kerajaan Deli kalah. Jadi setiap usaha ada hasilnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI