Tingkat literasi di Indonesia sangat rendah. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Program for International Student Assessment yang dirilis oleh Organization for Economic Cooperation and Development pada tahun 2019 yang berkaitan dengan literasi, Indonesia menempati peringkat ke 62 dari 70 negara. Survei lain yang dilakukan oleh Central Connecticut State University mengenai literasi yang diumumkan pada Maret 2016, menunjukkan bahwa Indonesia berada pada urutan 60 dari 61 negara.
Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001%. Itu berarti dari 1000 orang Indonesia, hanya 1 orang yang memiliki minat membaca. Survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik pada tahun 2012 juga menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda. Hasilnya minat menonton anak anak Indonesia mencapai 91,67%, sedangkan minat baca anak Indonesia hanya 17,66%. Pada tahun 2017, dalam penelitiannya, perpustakaan nasional menyebutkan bahwa orang Indonesia hanya membaca 3 -- 4 kali per minggu dengan durasi 30 -- 59 menit, sedangkan jumlah buku yang ditamatkan hanya 5 -- 9 buku detiap tahunnya.
Rendahnya literasi masyarakat memberi banyak kerugian. Dalam The Social and Economic Impact of Lliterachy yang dipublikasikan tahun 2010, UNESCO menyampaikan rendahnya literasi dapat mengakibatkan rendahnya produktivitas, tingginya beban biaya kesehatan, kehilangan pendidikan, dan tendahnya partisipasi sosial dan politik yang menyebabkan terbatasnya hak advokasi.
Berangkat dari permasalahan tersebut, Universitas Pendidikan Indonesia berupaya membantu meningkatkan literasi masyarakat melalui program KKN dengan judul Literasi dan Rekognisi Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang dilaksanakan di wilayah tempat tinggal para mahasiswa peserta KKN. Harapannya agar mahasiswa dapat membantu masyarakat di daerahnya dari keterbelakangan literasi melalui program KKN.
Ada 6 literasi dasar dalam world economic forum  yang diselenggarakan pada tahun 2015. Yaitu, literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi budaya, dan literasi finansial. Dalam KKN Tematik UPI 2021, literasi baca tulis, literasi numerasi, dan literasi sains menjadi tema wajib. Mahasiswa peserta KKN harus berupaya meningkatkan ketiga literasi tersebut di sekolah -- sekolah. Sedangkan literasi digital, literasi budaya, dan literasi finansial adalah tema pilihan yang wajib dipilih salah satu untuk dilaksanakan di lingkungan masyarakat.
KKN Tematik Universitas Pendidikan Indonesia 2021 diselenggarakan dalam masa pandemi COVID-19. Pandemi COVID-19 mengakibatkan banyak dampak negatif di berbagai bidang. Contohnya dalam bidang pendidikan dan ekonomi. Melalui kegiatan KKN, mahasiswa diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan permasalahan tersebut.
Dalam masa pandemi COVID-19, literasi di sekolah menjadi terhambat. Padahal, kemampuan literasi sangat penting, terutama bagi anak usia dini. karena kemampuan tersebut sangat berkaitan dengan perkembangan sosial, emosi, dan kognitif anak.
Dalam upaya mendukung perkembangan literasi Anak Usia Dini, Maulia Primanisa, salah satu peserta KKN Tematik UPI 2021 melaksanakan KKN di TK Marhamah Hasanah yang berlokasi di kecamatan Margahayu, kabupaten bandung. Menurut hasil pengamatannya, murid -- murid TK Marhamah Hasanah sangat terdampak oleh pandemi COVID-19. Karena kegiatan pembelajaran dilakukan dengan pemberian tugas yang dikumpulkan secara online melalui media komunikasi berbasis internet dan pertemuan tatap muka terbatas. Selama kegiatan pembelajaran di rumah, anak lebih banyak berkomunikasi dengan orang tua. Guru kurang bisa mengawasi secara langsung dan mendukung perkembangan literasi anak.
      Dengan model pembelajaran yang lebih memungkinkan siswa berkomunikasi dengan orangtua, maka orangtua harus memahami dan mampu mendukung perkembangan literasi anaknya. Oleh karena itu, kegiatan KKN di sekolah lebih banyak diberatkan pada upaya meningkatkan pengetahuan orangtua dan wali siswa mengenai perkembangan literasi baca tulis, literasi numerasi, dan literasi sains anak usia dini.
      Kegiatan dilakukan dalam obrolan grup menggunakan aplikasi media komunikasi berbasis internet. Sasarannya adalah seluruh orangtua atau wali siswa TK Marhamah Hasanah. Materi yang disampaikan dibagi menjadi 4, yaitu literasi bagi Anak Usia Dini, literasi baca tulis bagi Anak Usia Dini, literasi numerasi bagi Anak Usia Dini, dan literasi sains bagi Anak Usia Dini. Yang diselenggarakan pada hari yang berbeda -- beda (4 hari). Setelah materi yang berupa tulisan diberikan dan dibaca oleh para orangtua dan wali, kemudian dilakukan sesi tanya jawab dan diskusi.
      Tidak hanya sosialisasi mengenai literasi Anak Usia Dini pada orangtua dan wali. Maulia, sebagai peserta KKN juga membantu guru dalam kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas secara langsung dan kegiatan pembelajaran di rumah dengan memberi materi belajar yang berhubungan dengan literasi Anak Usia Dini.