Mohon tunggu...
Gaya Hidup

Keindahan yang Terlupakan dari Pelosok

19 April 2016   10:10 Diperbarui: 19 April 2016   10:16 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

[caption caption="sumber gambar: wikimapia.org"]

Majalengka merupakan salah satu keindahan Jawa Barat yang nyata apa adanya. Bentang alam yang indah dan asli tanpa campur tangan manusia. Maha karya Tuhan akan ciptaannya yang indah dan mempesona. Bahkan ada yang mengatakan bahwa “Majalengka diciptakan ketika Tuhan sedang tersenyum”. Betapa tidak, Majalengka banyak terdapat pegunungan, air terjun, perkebunan, sugai, danau dan lain sebagainya, yang semuanya itu sangat indah. Sayangnya, keindahan alam Majalengka ini tidak dilirik begitu serius oleh Pemda Majalengka, sehingga banyak sekali keindahan alam yang terbengkalai dan tidak dimanfaatkan dengan baik.

Salah satu keindahan alam yang terbengkalai adalah bukit-bukit di Desa Girimukti yang bernama Gunung Tempuh atau masyarakat sekitar sering menyebutnya dengan Gunung Tilu. Gunung Tempuh ini terletak di Desa Girimukti, Kasokandel, Majalengka. Gunung ini memang lebih pas jika disebut dengan bukit, karena tingginya yang tidak tinggi seperti gunung pada umumnya. Namun, masyarakat di Desa Girimukti sering menyebutnya dengan sebutan gunung. Oleh sebab itu, bukit-bukit tersebut terkenal dengan namanya Gunung Tempuh atau Gunung Tilu.

Penyebutan Gunung Tilu oleh masyarakat disana karena perbukitan tersebut terdiri dari tiga bukit, sehingga sering disebut “Tilu” yang artinya tiga. Ketiga bukit tersebut memiliki karakter yang berbeda-beda. Bukit yang pertama itu seluruhnya merupakan tanah yang ditumbuhi pepohonan rindang. Bukit yang kedua terdiri dari tanah dan bebatuan, serta ada batu besar yang bertengger diatas bukit kedua tersebut. Lalu, bukit yang ketiga ini merupakan batu yang sangat besar dan diatasnya terdapat lekukan yang dulu merupakan hasil ledakan bom yang disegaja oleh pihak yang tak bertanggung jawab pada saat itu untuk mengambil bebatuannya.

Keindahan Gunung Tilu ini sering dinikmati oleh masyarakat sekitar terutama oleh para pemuda dan pemudi yang ada disana. Terutama pada hari-hari libur, kawasan tersebut cukup banyak dikunjungi oleh pemuda dan pemudi. Keindahan yang ditawarkan juga cukup beragam, mulai dari pemandangan diatas bukit maupun dibawah bukitnya yang tidak kalah indah. Tidak adanya pengelolaan yang dilakukan oleh Pemda Majalengka maupun Pemerintah Desa menyebabkan hingga sampai saat ini keindahan Gunung Tilu ini masih dapat dinikmati secara gratis.

Gunung Tilu ini memiliki potensi yang bagus sebagai objek wisata. Pada bukit pertama terdapat gua yang bisa dijadikan tempat wisata ataupun restoran gua yang eksotis. Lalu terdapat pemandangan yang indah di atas bukit kedua yang bisa menjadi daya tarik tersendiri.  Pada bukit ketiga yang merupakan batu besar jika dikelola bisa menjadi sebagai objek wisata panjat tebing yang menantang dan mengasyikan. Selain itu, dibawah bukit ketiga terdapat danau yang bisa dijadikan objek wisata baik itu memancing ataupun wisata air. Pemandangannya yang masih asri dan indah bisa dijadikan sebagai tempat wisata outbound yang menarik. Sehingga jika semuanya dapat terwujud Gunung Tilu akan menjadi objek wisata yang sangat lengkap dan menarik serta menantang yang berbasis keindahan dan keasrian alam.

Dengan potensi-potensi tersebut, seharusnya Pemda Majalengka dapat melirik Gunung Tilu ini sebagai peluang untuk meningkatkan pendapatan daerah. Bukannya melihat dengan sebelah mata dan hanya membiarkannya seperti itu. Selain itu, jika Gunung Tilu dijadikan sebagai objek wisata, masyarakat sekitar juga akan mendapatkan peluang berusaha dalam meningkatkan kualitas hidup mereka. Sehingga pemanfaatan keindahan Gunung Tilu ini dapat berdampak secara vertical maupun horizontal.

Namun sangat disayangkan sampai sekarang keindahan Gunung Tilu ini masih saja terbengkalai. Akibatnya, banyak pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang kadang masih saja mengambil bebatuan dari sana untuk bahan bangunan. Hal tersebut terjadi karena bebatuan yang ada di Gunung Tilu memiliki kualitas yang baik sebagai batu alam. Bahkan pernah dulu sempat terjadi ada pengusaha yang ingin mengeksploitasi Gunung Tilu tersebut secara besar-besaran, sehingga mengajukannya kepada pihak pemerintah desa. Pemerintah Desa hampir saja akan mengabulkan permintaan pengusaha itu, namun dengan aksi penolakan yang dilakukan masyarakat sekitar lewat musyawarah desa, hal tersebut tidak terjadi. Masyarakat berpendapat bahwa Gunung Tilu tersebut merupakan ciri khas dan kebangaan Desa Girimukti yang tidak boleh dirusak secara tidak bertanggung jawab.

Tidak adanya pengelolaan dan perawatan menyebabkan kawasan Gunung Tilu ini semakin rusak. Tanaman liar yang semakin lebat di kawasan Gunung Tilu akibat tidak adanya perawatan yang dilakukan mengakibatkan berkurangnya keindahan di kawasan Gunung Tilu tersebut. Aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat sekitar yang kadang merusak lingkungan kawasan Gunung Tilu juga menjadi salah satu penyebabnya. Seperti pengambilan bebatuan yang masih saja terjadi, dan juga penebangan pohon dalam skala kecil yang dilakukan masyarakat untuk kayu bakar. Selain itu, perilaku membuang sampah sembarangan yang dilakukan oleh pengunjung juga menjadi salah satu penyebabnya.

Keindahan-keindahan di Majalengka ini – terutama Gunung tilu – akan menjadi daya tarik bagi para wisatawan baik domestik maupun mancanegara tergantung bagaimana pengelolaan yang dilakukan oleh Pemda Majalengka itu sendiri.

 

  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun