Berbicara mengenai hujan orografis berhubungan dengan topografi daratan Indonesia yang didominasi dengan dataran tinggi dan dataran rendah. Pertemuan dataran ini menghasilkan hujan orografis. Hujan Orografis adalah terjadi karena faktor geografis. Secara khusus, hujan orografis adalah hujan di pegunungan.
Selain itu, proses terjadinya hujan orografis berkaitan dengan tekanan suhu yang berlangsung dalam siklus hujan tertentu.
Hujan terbentuk apabila titik-titik air yang terpisah dari awan jatuh ke bumi. Sebelum terjadinya hujan, pasti ada awan karena awan adalah penampung uap air dari permukaan bumi. Air yang ada di permukaan bumi baik laut, sungai, atau danau menguap karena panas dari sinar matahari.
Uap air ini akan naik dan menjadi awan. Awan yang mengandung uap air ini akan terkumpul menjadi awan yang mendung. Pada suhu tertentu di atmosfer, uap air ini akan mengembun dan turun menjadi hujan.
Sebagaimana yang telah diketahui ada banyak sekali jenis hujan yang membasahi bumi. Yang membedakan hujan ini salah satunya ialah faktor penyebab terjadinya hujan tersebut. Salah satu jenis hujan berdasarkan proses terjadinya adalah hujan orografis.
Hujan orografis adalah hujan yang terjadi karena angin yang mengandung uap air bergerak horizontal.
Karakteristik hujan orografis berbeda dengan jenis hujan lainnya. Karakteristik hujan orografis adalah terjadi di pegunungan. Penyebab hujan orografis tidak lain ialah karena angin fohn yang ada di pegunungan. Selain itu, hujan orografis akan turun di kawasan lereng gunung.
Kota ini terletak 59 km² di sebelah Selatan DKI Jakarta, dan posisi wilayahnya berada di tengah-tengah Kabupaten Bogor. Pada tahun 2021, jumlah penduduk kota Bogor 1.075.457 jiwa, dengan kepadatan 9.075 jiwa/km2.
Sebelumnya, Kota Bogor adalah tempat berdirinya Kerajaan Tarumanagara di abad ke-5. Bogor merupakan daerah pegunungan yang secara alami menjadikan lokasi ini mudah untuk bertahan dari ancaman serangan.
Bogor memiliki alasan mengapa disebut sebagai Kota Hujan antara lain:
1. Musim kemarau yang pendek
Menurut BMKG, Kota Bogor memiliki musim kemarau yang lebih pendek dibandingkan kota-kota lain.
Musim kemarau di Kota Bogor berkisar antara Juli hingga September. Bogor pun kerap diguyur hujan meski saat musim kemarau.
2.Berada di wilayah tinggi
Kota Bogor merupakan wilayah yang berada di ketinggian 190-330 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Karenanya, suhu di Kota Bogor termasuk rendah, berkisar antara 21-26 derajat celcius. Suhu yang rendah membuat cuaca di Bogor terbilang cukup sejuk.
3.Dikelilingi Pegunungan
Letak geografis Kota Bogor dikelilingi oleh beberapa pegunungan, yaitu Gunung Gede, Gunung Salak, dan Gunung Pangrango.
Dengan dikelilingi wilayah pegunungan, Bogor kerap dilanda hujan orografis, hujan yang terjadi karena udara yang mengandung uap udara terhalang oleh pegunungan.
4.Wilayah hutan yang luas
Selain dikelilingi pegunungan, Kota Bogor juga memiliki sebaran wilayah hutan yang banyak dan luas, seperti Kebun Raya Bogor.
Wilayah yang luas memiliki peran penting terhadap curah hujan yang turun karena mudahnya pembentukan awan dalam proses hidrologi.
5.Termasuk jangkauan uap air dari Laut Jawa
Karena letaknya, uap air dari Laut Jawa yang naik ke udara masuk ke wilayah Bogor. Uap yang ada di udara kemudian berubah menjadi awan dan terjadi proses turunnya hujan.
Sebenarnya jawaban dari Mengapa Bogor dijuluki kota hujan? sudah benar semua akan tetapi kurang lengkap mengapa bogor sering mengalami hujan sehingga disebut kota hujan, apa penyebabnya? mari kita lihat jenis hujan yang terjadi, jenis hujan apakah yang terjadi di Bogor ???. Hujan di Bogor dapat digolongkan sebagai hujan orografi atau hujan yang terjadi di daerah pegunungan. [3] Uap air atau awan dibawa angin dari Laut Jawa naik ke pedalaman / pegunungan Gede dan Salak. Saatnya uap air naik secara mendadak dan menghadapi suhu dingin di pegunungan maka terjadi kondensasi yang berangsur-angsur menyebabkan awan mencapai titik jenuhnya sehingga terciptalah hujan, lihat sketsa hujan orografis di bawah ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI