Mohon tunggu...
Maula Maulidiah
Maula Maulidiah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

ماشاء الله كان ومالم يشألم يكن

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membentuk Karakter Anak Didik Melalui Nilai-nilai Tasawuf Akhlaki

12 Juli 2020   13:28 Diperbarui: 12 Juli 2020   13:26 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Assalamual'aiku warahmatullahi wabarokatuh 

Bismillahirohmanirrohim...

Setiap manusia memliki karakter yang berbeda-beda daun unik satu dengan yang lainnya. karakter adalah nilai-nilai yang khas, baik watak, akhlak atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebijakan yang diyakini dan dipergunakan sebagai cara pandang, berpikir, berucap,  bersikap dan bertingkah laku dalam kehidupan sehari-hari. Karakter juga sebagai penilaian awal ketika kita baru bertemu dengan orang baru jika karakternya bagus makan oranng tidak segan untuk berteman dengan kita.


Pembentukan karakter harus ditanamkan sejak dini agar dimasa dewasa sudah menuai hasil dari apa yang sudah ditanam sejak dini, perlunya peran orang tua sebagai madrasah pertama untuk anaknya dan guru dalam penanaman nilai karakter sangat memberikan pengaruh besar karena pola pikir anak akan terbentuk dengan lingkungan sekitarnya.


Memahami bahwa karakter sama dengan kepribadian. Keperibadian sebagai ciri, atau karakteristik, atau gaya, atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentukan-bentukan yang diterima dari lingkungan , misalnya keluarga pada masa kecil, juga bawaan sejak lahir.

Tasawuf akhlaki merupakan tasawuf yang berfokus pada perbaikan akhlak dan budi pekerti, berupaya mewujudkan perilaku yang baik (Mahmudah) serta menghindari diri dari sifat tercela (Mazmumah). Tasawuf akhlaki ini disebut juga dengan tasawuf sunni, dikembangkan oleh para ulama salaf as-salih dengan menerapkan metode-motode tertentu. Menurut para sufi, pengembangan tasawuf akhlaki dibangun sebagai dasar latihan kerohanian dengan tujuan mensucikan hati dan mengendalikan hawa nafsu sampai ke titik terendah. Sehingga nantinya tidak aka nada penghalang yang membatasi manusia dengan tuhannya.

Secara garis besarnya, berdasarkan kecenderungan ajaran yang dikembangkan tasawuf, maka para ahli membagi tasawuf menjadi dua, yaitu : tasawuf yang mengarah pada teori-teori perilaku dan keagamaan moral, dan tasawuf yang mengarah kepada teori-teori yang begitu rumit dan memerlukan pemahaman yang mendalam dalam pemikiran. Tasawuf yang berorientasi pada teori-teori perilaku sering disebut dengan Tasawuf salafi, Tasawuf, amali, Tasawuf akhlaki dan Tasawuf sunni, yang banyak dikembangkan oleh kaum salaf, sedangkan tasawuf yang berorientasi kepada teori-teori yang rumit dan memerlukan pemahaman yang mendalam disebut  Tasawuf Flasafi, yang banyak dikembangkan oleh para sufi yang berlatar belakang sebagai filsof disamping sebagai sufi.

Tasawuf akhlaki terdiri dari dua kata yaitu tasawuf dan akhlak atau gabungan antara ilmu tasawuf dan ilmu akhlak. Tasawuf merupakan ilmu yang mempelajari tentang usaha-usaha membersihkan diri, berjuang memerangi hawa nafsu, mencari jalan kesucian dengan makrifah menuju keabadian, saling mengingatkan antar manusia, serta berpegang teguh pada janji Allah dan mengikuti syariat Rasulullah dalam mendekatkan diri dan mencapai keridaaan Nya.

Tasawuf dan akhlak sangat berkaitan, Tasawuf mengatur jalinan kominukasi pertikal antara manusia dan tuhannya sedangkan akhlak dalam pelaksaananya mengatur hubungan horizontal antara sesama manusia saja. Akhlak sangat penting dan menjadi dasar dalam tasawuf dalam prakteknya tasawuf. Karena dalam praktek tasawuf sangat mementingkan akhlak dengan itu tasawuf juga memepengaruhi tingkah laku seseorang.

Penggabungan dua kata antara Tasawuf dan Akhlak menjadi Tasawuf Akhlaki, sangat dipandang baik sehingga menjadi sebuah tatanan dasar untuk menjaga akhlak manusia serta mayoritas masyarakat. Untuk mengusai dan mendalami kajian ilmu dalam Tasawuf Akhlaki maka sangat diperlukan praktek tidak hanya dengan teori saja karena jika hanya teori sama saja omong kosong. Tetapi harus teralisasi dalam rentang kehidupan manusia.

Nilai-nilai yang harus ada pada anak didik agar mencapai pada tasawuf akhlaki maka harus di tanamkan pada diri mereka sifat-sifat yang baik, seperti keteladanan, ada pembiasaan baik yang dilakukan secara terus menerus atau continue, kesabaran, dan selalu menggangap diri sebagai seseorang yang masih  banyak kekurangan dan jangan merasa puas. Siapapun gurunya dan apapun yang diajarkannya, tidak bisa dipisahkan oleh lainnya yang paling penting adalah adanya itegrasi antara pengetahuan dan perbuatan, bukanya hanya teori saja juga butuh keteladanan.
Peran guru adalah membimbing anak didik secara lebih intens adanya pendekatan kepada secara personal kepada masing masing anak didik sehingga lebih mudah mengetahui dari masing-masing anak didik, jika anak didik melakukan kesalaahn nasihati dan jangan terlalu mengekang dalam hal apapun karena bisa mengakibatkan mereka nekat.
Peran pendidikan akhlak sangat penting karena Rosullullah SAW bersabda " Innama Bu'istu Liutammima Makarimal Akhlak. Sepandai-pandainya orang jika tidak mempunya akhlak yang baik tidak ada arti apapun karena Akhlak diatas segalanya. Tasawuf akhlaki hadir didalam dinamika pendidikan Tahalli, dan Tajalli.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun