Mohon tunggu...
Maudina Lestari
Maudina Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Andalas

Melukis jejak melalui rangkain kata dan cerita.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rindu yang Harus Dibendung

10 Maret 2021   03:00 Diperbarui: 10 Maret 2021   03:04 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi Pribadi

Hangat mentari masih menyelimuti diri

Rembulan malam, malu-malu menampakkan diri bersama gemintang terang

Desir angin membawakan kisah lama yang masih terus terulang

Bait demi bait, bab demi bab

Ingin menggapainya, tapi tak kunjung jua

Asa berderit menyongsong ragu dalam langkah maju menuju mimpi

Tandusnya kemungkinan tak kunjung mengeringkan harapan

Ragu mengoar saja tak kuacuhkan

Imaji fajar di bukit hijau asrama hijau sempat terlintas di pagi itu

Meninggalkan jejak langkah baru di ranah Minang yang tak pernah ku temu

Mendengar dialek khas itu di seluruh penjuru kampus hijau

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun