Mohon tunggu...
Herman Wijaya
Herman Wijaya Mohon Tunggu... profesional -

Penulis Lepas.

Selanjutnya

Tutup

Hukum Artikel Utama

Paradoks Tjoet Nya Dhien dan Ratna Sarumpaet

5 Oktober 2018   16:49 Diperbarui: 6 Oktober 2018   00:14 4694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tokoh Tjoet Nya Dhien dalam film yang diperankan Christine Hakim (Foto: ist)

Adalah Wakil Ketua Partai Gerindra Fadli Zon yang menyampaikamnya ke publik, sambil mengunggah foto dirinya bersama RS dengan muka masih lebam.

Ibu kandung artis cantik Atiqah Hasiholan itu tidak melapor ke polisi. Menurut pengacara Habiburohman, RS tidak mau melapor karena trauma dan merasa apatis dengan kinerja kepolisian.

Seperti paduan suara yang sambung menyambung, ucapan keprihatinan, kemarahan, bahkan kecaman, bermunculan dari kubu oposisi. Kasus RS merupakan amunisi dahsyat untuk menghantam pemerintah.

Segala media digunakan untuk menyuarakan sikap mereka. Bahkan di tengah acara Indonesia Lawyer Club yang tengah membahas peristiwa gempa di Sulawesi Tengah, sempat muncul breaking news jumpa pers Capres No.2 Prabowo Subianto ditemani Amien Rais dan timnya, untuk menyampaikan sikap tentang kasus yang dialami RS.

Putri Amien Rais, Hanum Salsabiela Rais, dalam akun Instagramnya, @hanumrais, pada Selasa (3/10/2018), ia mengunggah sebuah video yang menunjukkan dirinya sedang berjalan bersama Ratna Sarumpaet.

Dia menangis tersedu-sedu menjunjukkan kesedihannya atas kemalangan yang dialami RS. Di situlah ia menyebut RS sebagai Cut Nyak Dien dan Kartini masa kini.

Di media sosial -- seperti biasa -- silang pendapat terjadi antara pendukung Capres No. 1 dan No.2 dalam menanggapi kasus ini. Kehebohan kasus yang dialami RS nyaris mengalahkan berita penanganan korban gempa di Palu dan Donggala. Bahkan dolar yang diam-diam merangkak naik, nyaris luput dari perhatian.

Pihak kepolisian yang telah didiskreditkan, mencoba tetap tenang seraya menganjurkan agar RS melapor. Polisi diam-diam melakukan penyidikan, mengumpulkan bukti-bukti berdasarkan berita media.

Soal TKP, yang menurut RS di area Bandara Husein Sasranegara Bandung, ditelusuri. Pihak bandara menyatakan tidak pernah ada peristiwa pengeroyokan pada tanggal yang disebutkan.

Hasil penelusuran polisi di 23 rumah sakit di Bandung tidak satu pun yang pernah menerima RS.

Polisi tidak berhenti. Penelusuran lainnya membuktikan RS pada tanggal 21 - 24 September berada di Jakarta. Pada tanggal itu ternyata RS sedang menjalani perawatan kecantikan, sedot lemak, di RS Bina Estetika Menteng, Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun