Mohon tunggu...
matin romi
matin romi Mohon Tunggu... wiraswasta

menjadi pelajar adalah momen terbaik bagiku, bisa meneruskan bakat menulis semoga dilirik oleh penerbit nantinya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cintaku Terhalang Tembok Pondok

8 Juli 2025   20:00 Diperbarui: 8 Juli 2025   20:17 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sore hari cuaca agak mendung pertanda akan turun hujan, segera para santri bergegas untuk mengambil pakaian di jemuran biar tidak basah saat hujan turun. Dari kejauhan Jono dan Toni sembari melamun yang tak wajar, sontak membuat teman- teman di pondok merasa cemas melihat kelakuan mereka berdua. Sembari diselimuti rasa khawatir yang berkepanjangan, akhirnya Gendut memberanikan diri untuk bertanya “Jon kenapa kamu aku lihat kamu bingung gitu? dengan nada ketus khas Gendut membuat Jono mau gak mau bercerita dengan Gendut, walaupun Jono tidak menyukai Gendut karena karakter yang ketus. Dengan berat hati yang mendalam akhirnya Jono mau bercertita dengan Gendut “ gini Ndut tadi saya lewat santriwati saat mau mengambil pakaian soalnya khawatir kehujanan pakaianku, pada saat berpasasan wajahnya cantik Ndut, namun sayang aku gak berani berterus terang padanya. Soalnya aku mencoba untuk sadar diri, dan mencoba untuk mrngagumi. Mendengar hal itu Gendut tertawa terbahak- bahak sambil mengejek Jon Jon kamu harus mengaca dulu…. Kamu itu ganteng nggak…. Berduit nggak… terus apa yang kamu banggakan… ,

Saatnya kembali kepada rutinitas awal sebagai santri Gendut, Jono , Toni, bergegas keaula untuk mengikuti program mengaji yang dipimpin oleh Kyai Karim dari Pati. Semua santri pada suka saat mendengarkan penjelasan dari kyai karim saat membahas materi pentingnya menuntut ilmu. Dari kejauhan terdengar suara sayup -sayup ternyata Gendut lagi tertidur pulas. Sontak membuat pesantren begitu ramai, karena keonaran Gendut. Tak tinggal diam Bagas selaku keamanan langsung bergerak cepat untuk membangunkan Gendut yang relatif tak mudah untuk dibangunkan. “ Gendut cepat bangun kau ini bikin malu saja “  nada khas Sunda menggelegar membuat Gendut terperanjat dan akhirnya terbangun dari tidurnya… Kata maaf langsung terucap oleh Gendut dengan lembutnya mengatakan “ maaf kyai ketiduran…  hehe.. iya Ndut jangan diulangi lagi Ya…. !  tersenyum, malu, Gendut hanya mengangguk saja iya kyai. Akhirnya seisi pesantren ramai dengan gelak tawa oleh Gendut…..Hahaaaa….hahaha….

Tak terasa sudah pukul 10.00 WIB. Saatnya para santri harus beristirahat sebab besok ada kerja bakti. Hal ini yang menyebabkan Jono dan Toni sangat gembira saat agenda kerja bakti, karena dapat memnadang calonnya yang pernah ditemui saat tempo dulu. Kenangan yang tak terlupakan membuat bayangan itu hadir Jono mulai tersenyum yang tidak jelas, yah namanya orang jatuh cinta pasti akan menimbulkan kegilaan. Semua temanya lalu memberikan saran tak lain dan tak bukan adalah si Toni yang sangat mengerti karakter Jono karena mereka sangat dekat sejak mulai kelas TK hingga sekarang. Begini Jon aku tahu kamu jatuh cinta pada Dinda, tapi saran saya cintailah Dinda sewajarnya saja, dan jika membenci Dinda juga sewajarnya saja…

Lama sekali dia  memikirkan nasehat dari sahabat dekatnya sebut saja Toni dia asli desa, keseharianya membantu menanam padi  bersama kedua orangtuanya, setelah itu dia beraktifitas pergi kesekolah kembali karena takut kesiangan gumamnya.. Hingga dipikir- pikir ada benarnya juga nasehat dari Toni, jangan sampai cintaku membuat aku buta dan tidak bisa berfirkir jernih. Namun apa yang harus aku lakukan….? Mengungkapkan….?  atau cukup mengagumi tanpa harus memiliki….? Entahlah tiba - tiba aku merasakan kebingungan yang aku rasakan saat ini….

Tiba -tiba tak ada angin tak ada hujan Bagas menghampiriku, Jon kamu kenapa? Saya lihat akhir- akhir ini kamu sering melamun. Oh itu Gas tidak apa -apa kok mungkin Cuma firasafatmu saja. Janganlah membohongiku Jon kita adalah teman jangan lupakan itu.” Tamparan keras untuk aku seakan -akan semua orang sangat peduli padaku, bahkan aku tak pernah mempedulikan dia…. Inikah arti petemanan.. Gumamku ..

Biasa Gas masalah cewek, saya menyukai cewek pondok sini, belum cukup aku bercerita Bagas kembali bertanya Dinda anaknya Pak Sabrang ya Jon. Iya Gas.. Aku bingung pada diriku sendiri?

Nyatakan aja Jon timmpanya…..

Enak aja Gas …..ini dipondok Gass mana aku berani..

Kan bisa kirim surat… ungkap Bagas kepadaku…

Iya Gas aku takut ketahuan ……

Gampang ituu bisa diaturr Jon…

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun