Mohon tunggu...
Fathimah Muthmainnah
Fathimah Muthmainnah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Mahasiswa Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Transit 3 Hari 2 Malam di Malaysia, Bisa Ngapain Saja di Kuala Lumpur?

1 November 2022   10:53 Diperbarui: 1 November 2022   11:16 1369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada program Asistensi Mengajar Internasional di Thailand yang diselenggarakan oleh Fakultas Sastra bekerjasama dengan AECI yang diikuti 19 mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang selama sebulan, jadwal pulang kami mengharuskan kami untuk transit selama 3 hari 2 malam di Kuala Lumpur Malaysia. Hal ini tentu memaksa kami untuk keluar dari bandara, karena tidak memungkinkan untuk menginap di bandara KLIA selam itu dengan 19 mahasiswa dan 3 dosen. Sehingga kami pun memesan hotel di daerah Bukit Bintang selama 2 malam.

Kamar hotel dibagi menjadi beberapa tipe, dan mahasiswa bisa memilih kamar juga partner sesuai dengan budget yang dimiliki dan disanggupi. Saya, Fathimah Muthmainnah (S1 Pendidikan Bahasa Arab 2020) dan Ka Luthfi Farihatun Nisa' (S1 Pendidikan Bahasa Arab 2019) memilih kamar dengan twin single bed agar lebih nyaman. Sejauh ini kami merasa kamar kami nyaman dan juga pas untuk kami tempati berdua. Kamar mandinya juga bersih dan cukup membayar Lelah kami selama di pesantren di Thailand. Kami check in hotel malam hari, dan check out esok lusanya pada dini hari, karena mengejar waktu flight pagi. Bandara KLIA2 menuju daerah Bukit Bintang lumayan memakan waktu sekitar 1 jam lebih.

dokpri
dokpri

Malam hari kami mencari makan berat street food di daerah China Town dan makan nasi goreng dengan berbagai varian. Kemudian setelah itu kami kembali ke hotel untuk istirahat karena sudah cukup Lelah perjalanan dari Krabi menuju Bukit Bintang. Paginya kami bangun kesiangan saking lelahnya, ditambah waktu subuh di Malaysia yang sangat jauh berbeda dengan di Indonesia, dimana waktu jam shalat subuh adalah pukul 6 pagi, sehingga pukul 7 rasanya masih terlalu pagi bagi kami untuk memulai aktivitas. Pukul 9 pagi kami mulai mandi dan bersiap-siap untuk berkeliling Malaysia. Namun ketika kamin keluar, ternyata cuaca sedang tidak mendukung, dimana langit begitu mendung dan ketika kami berjalan dengan rintik hujan yang lumayan deras.

dokpri
dokpri

SIM Card Malaysia langsung kami beli di pinggir jalan begitu keluar dari hotel, petugas counter yang menjaga toko membantu kami dengan begitu ramah memasukan SIM Card ke HP kami, namun bagi kami harganya lumayan pricey untuk jangka waktu seminggu. Setelah itu kami pergi menuju salah satu mall pinggir jalan yang terdapat jasa penukaran uang. Karena uang kami masih berupa Baht, maka kami menukar terlebih dahulu menjadi Malaysian Ringgit. Kemudian kami pergi menuju China Town, dimana niat awalnya untuk makan namun karena tempat dan waktu yang kurang mendukung akhirnya kami hanya berfoto-foto saja. Selanjutnya kami menyusul teman-teman yang lain di Central Market, disana kami makan dan juga membeli beberapa oleh-oleh yang lumayan murah, karena pedagangnya begitu ramah.

dokpri
dokpri

Awalnya kami begitu pesimis untuk berfoto di Twin Tower Kuala Lumpur Malaysia yang merupakan icon Malaysia. Namun ternyata setelah keluar dari Central Market, langit sudah terang dan kami pun pergi menaiki LRT menuju Suria KLCC. Tidak begitu susah untuk menaiki LRT di Malaysia, karena hanya perlu menukar uang menjadi koin khusus di mesin yang sudah disediakan dengan memilih lokasi tujuan. Kereta pun selalu ada sehingga kami tidak menunggu begitu lama di peron. Keluar dari Lorong LRT, kami begitu terkagum dengan kemegahan bangunan Malaysia di sekeliling Twin Tower. Kami langsung berfoto-foto di sana dan melanjutkan masuk ke Suria KLCC untuk berkeliling melihat toko-toko merk branded dan shalat di mushollanya. Usai itu kami kembali berfoto sebelum akhirnya benar-benar berpisah dengan Twin Tower.

dokpri
dokpri

Bus Go KL gratis untuk siapapun yang menumpanginya, dimana kita cukup melihat rute bis yang akan dinaiki, selanjutnya masuk dan duduk manis. Namun sore hari pada jam pulang kerja sama seperti di Jakarta, jalanan begitu macet dan juga bus begitu padat sampai-sampai kami berdiri di samping supir agar bisa mendapatkan tumpangan. Sebelumnya kami mencoba memesan grab car, namun sulitnya komunikasi karena kami juga tidak paham tentang titik lokasi membuat kami membatalkan pesanan dan memilih menaiki bus saja. 

Setelah sampai di bukit bintang, kami berjalan kaki menuju night market di belakang hotel kami untuk melihat-lihat, makan, dan membeli oleh-oleh juga koper karena barang kami yang sudah overload dan membutuhkan storage lagi. Malamnya saya bersama Ka Fifi dan juga Fahmi begadang bersama di kamar sambal merapihkan barang agar muat di bagasi. Jam 3 pagi kami bersama romobongan menaiki bis untuk menuju bandar KLIA2 dan melanjutkan flight menuju Surabaya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun