Ketika usia kita bertambah, kita perlu menyadari bahwa kita telah mengalami berbagai perkembangan di satu tahun ke depan. Tidak hanya yang sifatnya menyenangkan tetapi juga kesulitan, namun disitulah kita memperoleh pelajaran hidup nyata yang tak ada dalam buku best seller manapun.Â
Jika kita memiliki harga diri yang tinggi, maka kita dapat melihat diri secara positif, demikian sebaliknya kita akan memandang diri kita negatif ketika kita menilai rendah terhadap diri kita. "Duuuhhh...males deh jalan sama si Luna, nyemplang banget...diakan cantik, smart, pinter gaul... nah gue bisanya cuma bikin kue doang..." Helloowww!!!....banyak orang yang masak aja gak bisa loh...dan sekarang, hari gini pinter bikin kue dapat menghasilkan uang...coba deh perhatikan tawaran-tawaran di medsos, teman-teman yang nawarin macaroni schoetel, kue lapis, ayam panggang buatan sendiri.
Ini resep cara meningkatkan nilai diri:
- Seranglah kepercayaan yang merusak diri kita. Lihat hal-hal positif yang kita miliki, pertahankan dan kembangkan itu. Nilai pelajaran Matematika kita pas-pasan, tapi teman-teman kita bilang suara kita bagus. Kenapa tidak kita kembangkan bakat ini. Sekarang banyak 'panggung' untuk bisa tampil...lewat youtube, IG atau lainnya
- Cari orang-orang yang tepat untuk dapat membantu kita bertumbuh, tidak perlu memikirkan orang-orang yang kerap merendahkan kita...gak penting! Tapi jika kritik membangun boleh lah kita pertimbangkan. Lingkungan yang kondusif akan memberi aura positif bagi kita.
- Lakukan kegiatan-kegiatan positif yang menghasilkan. Di masa pandemi dimana kita banyak di rumah tentu banyak hal yang dapat kita lakukan yang di saat normal terabaikan. Â Misalnya membenahi file atau photo-photo lama yang mungkin telah berdebu di sudut kamar, pisahkan barang-barang yang masih akan kita gunakan dan yang tidak. Barang yang layak pakai apakah baju, mainan, komik bisa diberikan kepada mereka yang membutuhkan. Kita menjadi orang yang peduli sekaligus ringkas.
- Ingatkan diri kita akan kesuksesan diri yang pernah kita capai, tidak melulu harus dengan piala atau sertifikat ya.... Lulus semester tanpa ada mata kuliah yang diulang, mengisi lahan kosong di belakang rumah menjadi apotik hidup, berolah raga teratur, mengganti ban mobil yang kempes... itu sesuatu banget.
- Terus berkata dalam hati: "saya bisa"...saya sanggup"..."saya kuat"
Jadi syukuri dan rayakan setiap hari kelahiran kita, bukan melulu dengan pesta tetapi merefleksi diri untuk menjadi lebih baik, merasakan karunia Tuhan di perziarahan hidup yang Ia ijinkan. "Selamat ulang tahun!"
Jakarta, 22 Januari 2021
Mathilda AMW Birowo
Referensi:
DeVito, Joseph A. (2016) The Interpersonal Communication. 14thEdition. United States of America: Pearson Education, Inc.
Birowo, Mathilda AMW & Indah Sukotjo. (2014) Brand Yourself. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo)
Samovar, L.A., Porter, R.E., McDaniel, E.R., & Roy, C.S. (2013). Communication Between Cultures. 8th Edition. International Edition. Wadsworth: Cengage Learning.