BAGAIMANA KITA MENGHARGAI PENCAPAIAN DIRI
God gave us the gift of life; it is up to us to give ourselves the gift of living well - Voltaire
Setiap tahun kita menerima ucapan Selamat Ulang Tahun. Kata 'selamat' lazim diberikan kepada siapapun yang berprestasi atau meraih kemenangan. Maka, ketika Selamat Ulang Tahun kita terima tertanda bahwa orang menghargai pencapaian hidup dan segala apa yang telah kita raih.Â
Makna dari ucapan itu adalah juga bagaimana orang turut bersyukur atas berkat Tuhan kepada kita.  Sehingga, seringkali selain ucapan diiringi  dengan harapan dan doa.
Namun, ada orang menganggap ulang tahun peristiwa biasa. Setiap tahun pastilah usia kita bertambah (ada yang mengatakan berkurang malah), tidak perlu terlalu risau pun dilebih-lebihkan. Â J
ika kita ingin melihat ke bawah, artinya betapa banyak orang saat ini dalam kondisi ketidakpastian, terbaring sakit, kehilangan pekerjaan, bahkan kehilangan orang-orang yang dikasihi begitu mendadak.Â
Atau, mengengok mereka yang hidup dengan sekian perangkat penopang raga, alat bantu pernafasan, oksigen, kantung-kantung yang menempel di tubuhnya, jarum infus.Â
Betapa hidup ini sangat berharga dan betapa sering kita abaikan kesehatan. Kita lupa bahwa kita menghirup udara secara gratis, sementara tak sedikit orang harus 'membayar' mahal untuk dapat bernapas.
"Hari ini mengingatkan aku akan kasih Allah begitu besar, semoga aku bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi ke depan"
Saya mencoba mengajak Anda memaknai hari ulang tahun melalui pendekatan Perception & The Self. Persepsi adalah bagaimana kita menjadi sadar terhadap suatu obyek, peristiwa, kehadiran orang-orang di sekitar kita.Â