Mohon tunggu...
Mathew Emanuella
Mathew Emanuella Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya penulis amatir yang memandang dunia dari perspektif anak muda yang berani mencoba mengamati serta berusaha memberikan informasi sefaktual mungkin, dan dikemas dengan semangat muda yang membara.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Resesi Global Terhadap Ekonomi Indonesia

17 Januari 2023   09:48 Diperbarui: 18 Januari 2023   09:23 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: shorturl.at/fhkU1

Dunia berada di ambang resesi global. Resesi adalah ketika kondisi ekonomi suatu negara memburuk karena penurunan aktivitas ekonomi, meningkatnya pengangguran, dan pertumbuhan ekonomi riil negatif selama dua kuartal berturut-turut. Indikator terkuat antara lain perlambatan di Amerika Serikat, sebagian Eropa dan beberapa negara maju seperti China. Selain itu, inflasi yang cepat di beberapa negara berpotensi memperparah krisis.

Resesi global akan datang dalam hitungan beberapa waktu lagi.Menurut Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva menyebut roda perekonomian di wilayah Eropa melambat karena harga gas alam melonjak sebagai dampak konflik Rusia-Ukraina.Sementara itu, ekonomi China melambat akibat kebijakan zero covid dan volatilitas di sektor real estate (kenaikan harga). 

Dana Moneter Internasional memperkirakan bahwa sekitar sepertiga dari ekonomi global akan berkontraksi setidaknya selama dua kuartal berturut-turut tahun ini dan berikutnya. Ini berarti bahwa resesi global sudah dekat. Dunia juga menghadapi zaman kegelapan ekonomi yang sebagian besar disebabkan oleh Covid dan konflik Ukraina-Rusia. Dunia pun menghadapi era kegelapan ekonomi yang disebabkan utamanya karena covid dan konflik Ukraina-Rusia.

Sumber: Foto: Infografis/Apakah Dunia Resesi di 2023? Ini Jawaban Sri Mulyani/Aristya Rahadian 
Sumber: Foto: Infografis/Apakah Dunia Resesi di 2023? Ini Jawaban Sri Mulyani/Aristya Rahadian 

Menteri Keuangan Sri Mulyani juga mengatakan krisis ekonomi global juga akan berdampak pada Indonesia. Ia mengatakan, krisis pangan akan menimpa dunia dalam 8-12 bulan ke depan. Situasi diperparah dengan kelangkaan pupuk akibat konflik Rusia-Ukraina, katanya. Krisis ekonomi yang menjadi perhatiannya, "mulai terlihat dengan sendirinya, seperti yang terlihat pada PHK, penutupan bisnis, melonjaknya harga pangan dan begitu banyak korban," ujarnya.

Resesi global pada tahun 2023 akan mengancam perekonomian Indonesia karena menggerus ekspor, menggerus harga komoditas dan memicu turunnya nilai rupiah. Secara keseluruhan, perekonomian Indonesia masih akan bertahan dari resesi global tahun depan. Oleh karena itu, pemerintah wajib memberikan bantuan sosial kepada masyarakat rentan guna mengurangi efek penularan resesi global.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, trend inflasi dunia akan menaikan grafik tingkat kemiskinan rakyat Indonesia. "Andaikan harga pokok naik tanpa pendapatan orang miskin bertambah, jumlah orang miskin akan bertambah. Jadi seumpama kenaikan pendapatan tidak diimbangi, jumlah orang miskin akan bertambah," kata Margo. Inflasi pada September 2022 mencapai 1,17% month-on-month (MOM). Dengan demikian, laju inflasi indeks harga konsumen (IHK) tahunan mencapai 5,95% month-on-month dan laju inflasi tahun kalender setahun penuh (year-to-date) sebesar 4,84%. 

Inflasi terjadi di banyak tempat dan Indonesia merupakan salah satu titik inflasi terbesar, dan penyebab inflasi ini adalah lonjakan harga komoditas energi yang tinggi. Kenaikan inflasi tersebut karena mengejar ketertinggalan dari fase ekonomi global pasca pandemi. Jika 2023 kekrisisan ini terjadi masyarakat Indonesia akan mengalami, biaya hidup semaking tinggi, masyarakat sulit mengimbangi pendapatan dengan pengeluaran yang akan terjadi, sulitnya mencari lapangan pekerjaan, dan suku bunga yang akan meningkat

Menurut Presiden Jokowi, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III 2022 bisa lebih kuat dibandingkan dengan triwulan pertama dan kedua. Itu bisa berkisar antara 5,4 hingga 6%. Kota mulai merasakan dampak dari gejolak ekonomi, dengan kenaikan harga makanan dan energi menjadi yang paling menonjol. 

Menanggapi hal tersebut, Presiden Jokowi mengarahkan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) untuk melakukan analisis cepat terhadap apa yang akan dihadapi pemerintah dalam mengatasi krisis keuangan makro dan mikro, serta krisis energi dan pangan. Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto kemarin di kanal YouTube Sekretariat Presiden menyatakan, Presiden mendorong lembaganya untuk berkonsentrasi melakukan penelitian pada lima topik: ibu kota negara, ekonomi hijau, ekonomi biru, transformasi digital, dan konsolidasi demokrasi (IKN)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun