Mohon tunggu...
Mateus Hubertus Bheri
Mateus Hubertus Bheri Mohon Tunggu... Penulis - Menulis Itu Seni

Sastra

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketika Manusia Bersekutu dengan Setan

13 Februari 2020   14:42 Diperbarui: 13 Februari 2020   17:32 725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.ville-rinxent.fr

Belajar dari cerita Adam dan Hawa manusia pertama yang diciptakan Tuhan, ketika mereka tidak mengindah perintah Tuhan dan larangannya, Adam dan Hawa diusir oleh Tuhan dan mengucilkan mereka.

Dari pengalaman di atas menjadi sebuah isyarat bagi manusia bahwa ketika perbuatan manusia tidak sesuai dengan perintah dan larangan Tuhan, kosekwensi manusia akan menanggung akibatnya.

Secuil keinginan besar dari Tuhan adalah bagaimana manusia memanfaatkan setiap anugerah dan kesempatan yang Tuhan berikan secara baik dan bijaksana dengan menjauhkan hal-hal yang tidak baik dan tidak berkenan dihati Tuhan.

Namun pada kenyatan, seperti yang sudah digambarkan sebelum di atas bahwa akibat seraka dan tamak, manusia lupa akan jati dirinya.

Panggilan moral manusiapun akan ikut lenyap seiring dengan perubahan jaman dan teknologi. Manusia menghambakan dirinya kepada kekayaan dan jabatan.

Ia lupa bahwa dia dan orang disekitarnya membutuhkannya. Kepedulian Ia akan sesama dan waktu untuk bersama bahkan hampir-hampir tidak ada. Fokus dan lokusnya hanya pada terget.

Tidak ada salah ketika dalam sebuah pekerjaan atupun usaha kita harus mempunyai target. Tapi jangan sampai demi target kita melupakan orang disekeliling yang membutuhkan kehadiran dan bantuan kita.

Target itu betul dan baik adanya, namun jangan sampai karena demi target kita menghalal segala cara walaupun itu betul salah demi mengejar target tadi.

Tuhan sudah memberikan semua kepunyaan kepada kita. Tinggal manusia mengelolanya seacara baik dan benar. Kalau benar, target yang didapat akan mendapat berkat. Tapi sebaliknya kalau salah, target yang didapat itu menjadi malapetaka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun