Mohon tunggu...
Mataharitimoer (MT)
Mataharitimoer (MT) Mohon Tunggu... Konsultan - Blogger, bekerja paruh waktu dalam kegiatan literasi digital untuk isu freedom of expression dan toleransi lintas iman.

menulis sesempatnya saja | tidak bergabung dengan partai politik apapun Buku yang ditulis : Jihad Terlarang (2007, 2011), Guru Kehidupan (2010), Biarkan Baduy Bicara (2009), Ekspedisi Walisongo (2011). Bang Namun dan Mpok Geboy (2012)\r\n \r\nJabat erat!\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pematung Mematung

20 September 2011   14:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:47 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para pematung mematung di antara tukang pentung Patung-patung dihancurkan berserakan berhamburan dirusak oleh amarah berbalut keimanan Apa yang kau takutkan? Benda mati tetaplah mati Tak akan bisa mengubah keimananmu Apa yang kau kuatirkan? Benda mati tetaplah mati Tak akan bisa mengubah nasibmu Batu bukan untuk merayu Pohon bukan tempat memohon Tanah tak pernah meminta sedekah Api tak pernah meminta sesaji Kau runtuhkan patung-patung di jalan Lalu kau tegakkan patung di hatimu Kau hancurkan berhala Lalu kau imani amarahmu Para pematung Mematung Ikhlaskan luka Kuburkan amarah Bogor, 200911 MT [caption id="" align="alignnone" width="619" caption="foto: Mukhamad Kurniawan/KOMPAS"][/caption]


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun