Mohon tunggu...
Mattula Ada
Mattula Ada Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Just call me "ADA" http://aboutagama.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Terungkapnya Sosok Zulkarnain dalam Al-Qur'an {3}

8 September 2012   22:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:44 20062
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Petunjuk Kuat Qur’an Pada Sosok Zulkarnain

Oleh karena kita belum dapat membuat kesimpulan siapa sosok Zulkarnain yang benar, maka mari kita melangkah pada perkataan lebih lanjut dari Al-Qur’an. Dalam QS. 18:95-96, Allah berfirman:

Zulkarnain berkata: "Apa yang telah dianugerahkan kepadaku lebih baik (daripada imbalanmu), maka bantulah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan penutup/penghalang antara kamu dan mereka, berilah aku potongan-potongan besi!” Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Zulkarnain: "Tiuplah!" Hingga apabila dia (Zulkarnain) menjadikannya api, diapun berkata: "Berilah aku leburan tembaga agar aku tuangkan ke atasnya."

Petunjuk kuat dari ayat Qur’an diatas adalah bahwa lokasi kejadian berada di pegunungan dan sekitarnya, dimana diantara kedua gunung tsb terdapat penghalang yang terbuat dari besi dan tembaga.

Banyak orang yang beranggapan bahwa para ahli belum menemukan lokasi dengan ciri-ciri yang dimaksud. Kita tentu bertanya-tanya, masa sich zaman modern dan canggih seperti sekarang, lokasi yang mencolok tsb belum didapat? Berarti, Al-Qur’an ngawur dong!

Anda bisa saja berpikir demikian! Tetapi bagaimana kalau saya katakan bahwa penghalang besi tsb telah lama hancur? Tetapi kalau begitu khan, berarti sudah kiamat, karena Ya’juj dan Ma’juj sudah lama keluar!

Saudaraku, jika Al-Qur’an berbicara “telah dekat” bukan berarti benar-benar dekat menurut kita yang tinggal di bumi. Dalam hal ini, Al-Qur’an berbicara dalam alam Lauh Mahfudz di akhirat. Maka dari itu, Allah berfirman pada beberapa ayat:

“Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.” (QS Al-Hajj [22]:47)

“Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.” (QS As-Sajdah [32]:5)

“Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun.” (QS Al-Ma’aarij [70]:4)

Ayat-ayat tersebut memberikan petunjuk bahwa satu hari disisi Allah tidak dapat dibandingkan dengan satu hari seperti yang ada di bumi. Secara logika sederhana, penjelasan ini mungkin sulit diterima. Namun secara ilmiah sebenarnya telah ada pembuktiannya. Ilmuwan besar asal AS, Albert Einstein menunjukkan dalam teori relativitasnya bahwa lamanya waktu tergantung dari massa dan kecepatan.

Namun memang sebaiknya kita berpikir bahwa kiamat itu telah dekat, agar kita segera rajin beribadah dan memohon ampun kepada-Nya. Bukankah kita tak tahu kapan kiamat itu terjadi?

Firman Allah:

“Allah-lah yang menurunkan kitab dengan (membawa) kebenaran serta dengan perimbangan. Dan tahukah kamu, boleh jadi hari kiamat itu (sudah) dekat.” {QS. Asy-Syuura [42] ayat 17}

Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah  pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba". Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui". {QS. 7:187}

Kembali kepada topik pembahasan!

Suatu hari istri Nabi Muhammad, Zainab binti Jahsy didatangi Rasulullah dengan tergopoh-gopoh sambil mengatakan : La ilaha illallah, celaka orang-orang Arab dari keburukan yang telah dekat. Pada hari ini benteng Ya`juj Ma`juj dibuka seperti ini. Rasulullah melingkarkan ibu jarinya dengan jari telunjuknya.” (Muttafaq alaihi, Mukhtashar Shahih al-Bukhari, no. 1341; Mukhtashar Shahih Muslim, no. 1987).

Dari hadits tsb sebenarnya secara tersirat kita dapat mengetahui bahwa pada waktu itu lubang dinding besi sudah mulai terbuka. Dan pada zaman ini, kemungkinan besar benar-benar telah terbuka.

Maka dari itu, lokasinya sulit didapat karena penutup/dinding besinya telah hancur. Namun rupanya ada titik terang mengenai ini.

Derbent & Darial Gorge

Di sebuah kota yang bernama Derbent, yang merupakan ibukota Republik Dagestan di Rusia; terdapat sebuah gerbang besi (ion gate) yang dulunya digunakan sebagai benteng pertahanan terhadap serangan musuh. Sebagai hasil dari kekhasan geografis, Derbent dikembangkan diantara dua dinding yang membentang antara Pegunungan Kaukasus dan Perairan Besar di Wilayah Timur Bumi (termasuk Laut Kaspia dan Laut Hitam). Secara historis, posisi ini memungkinkan penguasa Derbent untuk mengontrol lalu lintas darat antara Stepa Eurasia dan Timur Tengah.

Inilah gerbang besi (ion gate) yang berada di kota Derbent, Dagestan-Rusia

Sumber: en.wikipedia.org

Benteng tsb telah jatuh berkali-kali ke tangan berbagai bangsa. Sempat dibangun kembali pada masa Dinasti Sassanid (Persia) berkuasa, namun kembali hancur setelah jatuh dan diperebutkan lagi oleh berbagai negara. Pada akhirnya selama Ekspedisi Persia 1796 , Derbent diserbu oleh pasukan Rusia di bawah pimpinan Valerian Zubov. Sebagai konsekuensi dari Perjanjian Gulistan 1813 antara Rusia dan Persia, Derbent menjadi bagian dari Rusia hingga saat ini.

Yang menjadi pertanyaan; siapakah yang membangun dinding besi tsb pertama kali? Banyak yang menyangka Raja Aleksander III (Alexander The Great) dari Makedonia yang membangunnya pertama kali, sehingga gerbang besi tsb sering disebut dengan nama Gates of Alexander (Dinding Aleksander). Namun pada kenyataannya, para sejarawan mengatakan benteng Derbent tidak ada hubungannya dengan Alexander The Great secara khusus dan Makedonia-Yunani secara umum.

Wikipedia menyebutkan Benteng Derbent mulai digunakan pada akhir abad ke-5 atau awal abad ke-6 Sebelum Masehi oleh raja-raja Persia.

Kalau demikian kemungkinan besar dinding besi Derbent dibangun oleh Raja Darius I (Darius The Great), yang memang namanya mirip dengan nama asli Derbent dari bahasa Persia, Darband (sama-sama berkonsonan d-a-r).

Darband sendiri berarti closed gates (gerbang ditutup), atau “knot gates" atau "lock gates”, yang berarti gerbang terkunci.

Perlu pula diketahui disini bahwa penyeberangan ke Derbent pada saat itu praktis hanya dari punggung Kaukasus yakniCelah Darial (Darial Gorge). Darial Gorge adalah ngarai di perbatasan anta-ra Rusia dan GeorgiaTerletak di dasar timur dari Gunung Kazbek (salah satu Pegunungan Kaukasus), terlewat oleh sungai Terek untuk jarak 8 meter antara bukit batu (1800 m/5900 kaki) dan selatan Vladikavkaz. Di Darial Gorge inilah banyak ditemukan bekas leburan logam, yang ditengarai merupakan campuran besi dan tembaga, sehingga saya memperkirakan bahwa Darial Gorge adalah lokasi yang dimaksud oleh Al-Qur’an.

Anehnya, Darial Gorge telah diabadikan dalam puisi berjudul The Demon (Iblis) oleh sastrawan Rusia bernama M. J. LERMONTOV (1814-1841).

13471064881315102522
13471064881315102522
Tampak Darial Gorge yang dipenuhi bekas leburan logam dilihat dari atas satelit

Sumber:archive.kaskus.co.id

Saya menduga bahwa nama Darial Gorge berasal dari nama Raja Darius Agung (Darius I) yang mungkin pada saat itu bertindak sebagai pemrakarsa pembuatan dinding besi di ngarai tsb. Hal ini karena nama Darial dan nama Darius memiliki kemiripan, sama-sama berkonsonan d-a-r-i. Bahkan jika kita memakai bahasa asli Darial dari Georgia, yaitu Darialis dengan bahasa Iran Kuno (Elamite) dari Darius, yakni Dariamauis, maka nyaris tidak ditemukan adanya perbedaan berarti dalam pengucapannya.

Video diatas menunjukkan adanya bekas leburan logam di sekitar Gunung Kazbek, Darial Gorge, Georgia

Sumber: youtube.com

Sampai disini apakah kita sudah dapat membuat kesimpulan bahwa Raja Darius Agung adalah Zulkarnain? Ternyata belum! Lho, koq belum? Khan bukti-buktinya sudah kuat?

Betul! Bukti-bukti yang ada memang mengarah ke Raja Darius I. Tetetapi ternyata riwayat hidup Darius I tidak menunjukkan bahwa ia adalah seorang pengembara.

Wah, kalo gitu tidak ada kesimpulan dong?

Ntar dulu! Raja Darius Agung bisa saja bertindak sebagai pemrakarsa pembangunan Benteng Derbent dan dinding besi di Darial Gorge, tetapi bukan berarti dia yang membuatnya, bukan berarti dia arsiteknya. Sebagian besar masyarakat Indonesia hanya mengetahui bahwa Tugu Monas, Masjid Istiqlal, dan Stadion Gelora Bung Karno dibuat pertama kali pada era Presiden Soekarno, sehingga kalau ditanya: “Siapa yang buat?”; maka mereka menjawab: “Presiden Soekarno!”. Tetapi kalau ditanya, “siapa arsiteknya?”. Mereka jawab, “Tidak Tahu!”.

Jadi, untuk menjawab siapa pembuat atau arsitek Benteng Derbent dan dinding besi Darial Gorge, maka kita harus menelusuri siapa orang kepercayaan Raja Darius Agung yang sanggup membuat situs-situs tsb yang juga sekaligus merupakan seorang pengembara.

bersambung...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun