Contohnya begini, anda memesan kopi yang dibukus oleh plastik, maka secara tidak langsung microplastic keluar dan terkontaminasi dengan kopi.Â
Hal yang sama terjadi pada gelas plastik sekali pakai. Microplastic yang tak terlihat menyatu ke air yang kita minum ketika disajikan dalam keadaan panas.Â
Bahaya microplastic juga lebih besar ketika plastik botol air minum kemasan bersentuhan langsung dengan sinar matahari. Misalnya, anda membeli satu botol air mineral dan meletakkannya di dalam mobil, lalu mobil terpakir di area panas.Â
Nah, botol yang ada dalam mobil menyerap panas dari cahaya matahari dan membuat microplastic keluar dan menyatu dalam air. Walaupun jumlahnya sedikit, jika sering menggunakan wadah plastik, maka efeknya terakumulasi dalam waktu lama.Â
Maka dari itu, hindari pemakaian wadah plastik sebagai bungkusan makanan dan minuman. Jauh lebih baik menggunakan gelas kaca atau yang terbuat dari terbuat dari baja atau sejenisnya.
Apapun yang dilapisi plastik sangat berpotensi mengeluarkan microplastic ketika menyentuh air panas atau makanan panas. Oleh karenanya, jangan memasukkan wadah makanan yang terbuat dari plastik ke dalam oven untuk memanaskan makanan.
Gunakan wadah kaca atau baja (stainless steel) jika hendak memanaskan ke dalam oven untuk menghindari bahaya microplastic.Â
Apakah ada sumber lain yang mengeluarkan microplastic?
Menurut Dr. Hana Kahleova, baju yang terbuat dari Polyester juga mengandung microplastic. Baju kaos olahraga yang sering kita pakai ternyata dapat mengeluarkan microplastic ketika sedang berkeringan.Â