Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Pemerhati literasi | peneliti bahasa | penulis buku bahasa Inggris

Menulis untuk berbagi ilmu | Pengajar TOEFL dan IELTS | Penulis materi belajar bahasa Inggris| Menguasai kurikulum Cambridge Interchange dan Cambridge Think | Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Ramadan: Momen Meningkatkan Amal & Memperbaiki Pola Makan

28 Februari 2025   18:34 Diperbarui: 1 Maret 2025   13:03 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ramadan adalah bulan penuh keberkahan. Amal ibadah mendapat pahala berganda dan pintu taubat terbuka lebar. Ramadan tahun 2025 akan dimulai pada 1 Maret (Sabtu).

Momen bulan puasa terkesan spesial bagi umat muslim di berbagai belahan dunia. Khususnya di Indonesia, momen ramadan selalu ditunggu dan disambut dengan penuh makna.

Namun, satu hal yang mungkin sering dilewatkan adalah membuat target spesifik selama satu bulan penuh. Momen ramadan sangat bermanfaat untuk meningkatkan amal ibadah dan juga gerbang utama untuk memperbaiki pola makan.

Beberapa studi yang dipublikasi pada jurnal internasional memberi data aktual mengenai manfaat puasa pada tubuh. Studi yang dilakukan oleh Wu dan Wang tahun 2022 dengan judul The Effect of Fasting on Human Metabolism and Psychological Health memberi gambaran efek puasa pada metabolisme tubuh.

Proses puasa memberi efek pada penurunan kadar kolestrol LDL dalam tubuh. Tidak hanya itu, kadar glukosa dan insulin juga terstabilkan saat tubuh membatasi asupan makanan selama berpuasa.

"The length of the fasting time will affect the content and types of amino acids"

Amino acids adalah asam amino yang dipakai tubuh untuk memperbaiki jaringan luka dan pembentukan sel-sel baru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama proses puasa, protein teroksidasi dan membantu proses pembusukan yang menghasilkan energi untuk tubuh. 

Selanjutnya, perubahan pada asam amino memberi kesempatan pada tubuh untuk memperbaiki jaringan yang rusak. Dengan memberi kesempatan bagi tubuh berhenti makan selama 8-12 jam, metabolisme tubuh menjadi lebih baik.

Kabar baik untuk para wanita. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Watkins dan Serpel tahun 2016 membuktikan bahwa puasa berdampak positif pada emosi. 

"fasting can lead to increased irritability and increase positive affective experiences such as a sense of achievement, reward, pride, and control"

Metabolisme tubuh dapat berjalan lancar saat seseorang membatasi makanan yang masuk ke dalam tubuh. Dengan begitu, tubuh memiliki waktu untuk memperbaiki struktur jaringan yang telah rusak.

Memperbaiki pola makan selama ramadan sebaiknya menjadi target utama. Menu berbuka jangan sampai berlebihan. Cukup sediakan makanan yang tidak memberatkan kerja organ dalam.

Buah-buahan dan sayuran sudah sebaiknya diutamakan. Hindari asupan berpemanis atau yang mengandung gula berlebihan. Menu berbuka seperti air putih dan beberapa butir kurma baik untuk didahulukan.

Jadi, atur pola makan untuk memberi kesempatan optimal bagi tubuh selama bulan puasa. Jangan sampai tergoda dengan menu bukaan yang berlebihan. Niatkan puasa sebagai media penyembuhan organ tubuh. 

Di samping memperbaiki pola makan, perbanyak amalan-amalan dalam bulan ramadan. Seperti membaca Al-Quran lebih banyak, bersedekah, dan melaksanakan shalat berjamaah diikuti shalat sunat sebelum da setelahnya. 

Melakukan kebaikan di bulan ramadan memberi efek positif pada kepribadian. Untuk itu, fokus dan konsisten berbuat baik antar sesama. Hindari membicarakan keburukan orang lain selama berpuasa. 

Puasa tidak hanya momen bersabar untuk membatasi makanan, tapi juga momen terbaik untuk menghilangkan kebiasaan buruk. Hasil akhir dari ibadah puasa akan terlihat pada kepribadian seseorang setelah ramadan berakhir. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun