Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Apakah Lambung Kita bisa Berkomunikasi dengan Otak?

5 September 2023   11:34 Diperbarui: 5 September 2023   11:36 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mikroorganisme dalam lambung|freepik.com

Dalam surat At Tin, terdapat satu ayat yang berbunyi "Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya". 

Pernahkah kita menyadari bagaimana tubuh kita bekerja satu sama lain untuk saling berinteraksi. Ternyata, berdasarkan hasil penelitian, mikroorganisme dalam perut, tepatnya di usus besar saling berkomunikasi agar tubuh manusia berada dalam kondisi seimbang dan tetap sehat.

Tahukah berapa jumlah mikroorganisme yang dikenal dengan sebutan microbiome dalam usus kita? jumlahnya mencapai 100 milyar. Bukankah itu melebihi penduduk bumi?

Tubuh manusia memang diciptakan oleh Allah dalam bentuk yang benar-benar luar biasa. Manusia baru mampu mempelajari kompleksitas mekanisme tubuh sepersian persen saja. 

Kita semua mungkin saja tidak pernah berpikir bahwa dalam tubuh manusia terdapat otak kedua, yaitu usus. Proses pencernaan makanan terjadi di usus dengan bantuan microorganisme yang dapat memilah, memilih dan membuat database tentang jenis makanan dan yang diminum dalam kurun waktu tertentu.


Informasi yang dihimpun oleh mikroorganisme yang hidup dalam usus ini dapat dikomunikasikan dengan mengirim sinyal ke otak dalam waktu sangat singkat super sekian detik.

Makanya, jangan heran jika tubuh dapat memberi sinyal otomatis saat makanan yang masuk berbahaya berkat komunikasi mikroorganisme dan otak.

Dalam bahasa Inggris, ada sebuah kata yang disebut GUT. Nah, gut bermakna perut jika diartikan dalam bahasa Indonesia. Namun, gut juga memiliki makna lain, yaitu :

Informal : Gut is used in reference to a feeling or reaction based on an instinctive emotional response rather than considered thought. (Oxford dictionary)

Pertanyaannya, kenapa perut bisa dimaknai perasaan yang dikaitkan dengan insting? 

Ternyata, saya baru bisa mendapat jawaban setelah membaca sebuah buku berjudul The mind-gut connection : how the hidden communication between our bodies impacts our mood, our choices, and our overall health. ditulis oleh Emeran Mayer, MD.

Para ilmuan baru mampu menganalisa cara kerja usus dengan mengamati bagaimana mikroorganisme saling berkomunikasi dan berinteraksi dan mengirim data ke otak.

Tidak heran, cara kerja usus layaknya komputer cerdas yang mampu menghimpun data, menganalisa, dan menjadikannya sebuah database yang bisa digunakan kapan saja. 

Saat ini kita baru mengenal istilah Artificial Intelligent  (AI), namun cara kerja usus jauh lebih canggih dari AI sekalipun. Hanya saja, ilmuan belum sepenuhnya mampu benar-benar membangun hipotesa yang akurat tentang cara kerja mikroorganisme di dalam lambung.

Kembali pada kata gut, kenapa harus dikaitkan dengan perasaan? ternyata, apa yang dikonsumsi manusia sangat mempengaruhi perasaan.

Artinya, jenis makanan yang kita pilih dengan sendirinya merubah mood dan tanpa kita sadari merubah perilaku kita, bahkan kondisi fisik sekalipun.

Kenapa umat islam dianjurkan makan makanan halal? dan sungguh maha kuasa Allah dengan segala ketentuannya. Ternyata, unsur makanan halal membuat mikroorganisme dalam tubuh yang jumlahnya milyaran mampu berkomunikasi dengan baik. 

Kenapa ini penting? karena makanan haram menyebabkan terhalangnya sinyal antar mikroorganisme untuk berkomunikasi dengan otak melalui sistem saraf pada tubuh.

Jika mikroorganisme terpapar makanan yang tidak sehat, maka mereka harus bekerja ekstra untuk menetralisir apa yang masuk ke tubuh guna menyeimbangkan fungsi tubuh.

Akibatnya, pengaruh yang diterima tubuh adalah perubahan mood. Orang-orang yang tidak menjaga makanan bukan hanya merusak tubuh, tapi juga membuat perasaan negatif lebih dominan dalam tubuh.

Lantas, apa efeknya? perilaku manusia bisa berubah dan berpengaruh pada semua aspek kehidupan yang kita jalani. Dengan kata lain, apa yang kita makan mempengaruhi pilihan dalam hidup.

Mungkin saja ini terdengar tidak mungkin atau mustahil. Perlu diingat, satu ayat saja dalam Al-quran bisa mengandung makna yang sungguh luar biasa jika dipahami oleh orang yang memakai akalnya dengan baik.

Saya bahkan belum membahas aspek lain yang dibahas dalam buku The mind-gut connection. Boleh jadi, saya membutuhkan 10 ribu kata untuk merangkum semuanya.

Lalu, kenapa manusia banyak yang masih sombong dan angkuh dengan secuil ilmu yang mereka kuasai? jawabannya juga tidak terlepas dari apa yang mereka masukkan ke usus.

Lain kali saya akan mencoba membahasnya lebih dalam lagi. Sekian!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun