Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Memaknai dan Memahami Tingkatan Puasa

24 Maret 2023   14:59 Diperbarui: 24 Maret 2023   15:07 900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puasa orang khusus|freepik.com

Jumat tadi khatib memberikan pesan tentang memaknai puasa. Tingkatan puasa itu ada tiga: Puasanya orang awam, puasanya orang khusus, dan terakhir, puasanya orang terkhusus.

Puasa Orang Awam

Puasa orang awam dimaknai dengan sekedar menahan lapar dan dahaga semata. Golongan ini termasuk golong paling besar dari tiga katagori di atas. 

Bagi orang awam, pemahaman puasa hanya berkisar menghindari makan minum dan menjauhi yang membatalkan puasa, termasuk diantaranya menjaga kemaluan untuk tidak berhubungan badan bagi yang sudah bekeluarga. 

Sayangnya, golongan ini jarang memerhatikan hasrat nafsu yang meraung dalam badan. Sehingga, banyak pahala puasa yang sirna begitu saja bersebab membicarakan orang lain, menyakiti, atau bahkan mendhalimi orang lain saat berpuasa. 

Akhirnya, puasa hanyalah sekedar puasa. Inti dari puasa tidak didapat dan keutamaan berpuasa tidak dipahami dengan baik. Seringnya, pahala puasa lenyap begitu saja pada orang awam.

Alasan utamanya yaitu kekurangan ilmu tentang puasa dan cara berpuasa yang benar baik secara syariat ataupun hakikat. 

Puasa Orang Khusus

Puasa pada golongan ini identik dengan menahan anggota tubuh berbuat maksiat. Anggota tubuh disini bermakna semuanya: mulut, hidung, mata, telinga, kaki, dll.

Intinya, jika orang awam hanya menghindari mulut agar tidak makan dan minum, golongan khusus benar-benar memperhatikan gerak gerik tubuh. 

Menjaga tangan dari mengambil yang bukan haknya, menjaga kaki agar tidak melangkah ke tempat yang buruk, menutupi telinga agar tidak mendengar pembicaraan jelek, bahkan menjaga mata untuk tidak melihat yang dilarang. 

Makna puasa pada golongan khusus tidak sekedar menahan lapar dan haus. Mereka mengutamakan untuk memelihara diri dari perbuatan yang dapat membatalkan puasa.

Golongan khusus ini adalah orang-orang shaleh yang berilmu. Ilmu yang mereka miliki menuntun mereka yang mampu berpuasa pada level yang berbeda dari orang awam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun