Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pentingnya Mengajari Manajemen Stres kepada Siswa sebelum Mengikuti Ujian

12 Desember 2022   20:08 Diperbarui: 12 Desember 2022   20:23 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi manajemen stres. www.freepik.com

Melatih diri untuk menghadapi ujian dengan tenang sangat membantu seseorang ketika sedang mengikuti ujian. Gagal saat mengikuti ujian atau tes kerap disebabkan karena faktor manajemen stres yang minim.

Dalam dunia pendidikan, lebih spesifiknya lagi dunia ujian dan tes dikenal istilah test anxiety. Sebutan ini disandingkan pada orang-orang yang cemas saat menghadapi ujian.

Banyak bukti ilmiah tentang tingkat kecemasan yang berakibat buruk pada nilai yang diperoleh siswa ketika selesai ujian. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya korelasi antara tingkat kecemasan dan kemampuan.

Saya kebetulan melakukan penelitian tentang kecemasan dalam konteks kemampuan presentasi. Ini topik yang saya pilih sebagai syarat menyelesaikan program master 1o tahun yang lalu.

Fakta Menarik tentang Kecemasan

Dari kajian literatur yang berhasil saya dalami, kecemasan muncul karena ada yang memicu. Ketakutan berlebih sesaat sebelum ujian atau tes malah dapat meningkatkan kecemasan.

Apa yang terjadi saat cemas?

Otak akan mengirim sinyal ke tubuh untuk menangani rasa cemas. Namun, jika pikiran kita tidak mampu mengontrol maka otak akan sulit fokus.

Inilah yang mengakibatkan banyak sekali siswa/mahasiswa yang bisa mendapatkan skor rendah hanya karena merasa cemas ketika mengikuti ujian.

Ketidakmampuan mengontrol diri dan menurunkan rasa cemas berdampak pada sulitnya otak berkonsentrasi, sehingga ujian yang biasa saja bisa terasa menyulitkan.

Kecemasan juga muncul ketika seseorang tidak percaya diri akan kemampuan dirinya sendiri. Ini bukan tanpa alasan, seringkali karena faktor persiapan yang kurang.

Saat siswa sudah terbiasa dengan tipe soal dan memahami materi dengan baik, otak condong mudah menyesuaikan ketika berhadapan dengan karakteristik soal yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun