Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Tips Menegur Anak dengan Baik dan Bijak

29 Oktober 2021   09:47 Diperbarui: 30 Oktober 2021   03:41 1740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penting bagi orangtua untuk membiasakan bertutur kata yang baik-baik bersama anak. Apalagi saat berinteraksi dengan anggota keluarga lain, berikan contoh yang baik bagi anak.

Seorang anak akan belajar mewarisi sopan santun dari rumah. Dengan pembiasaan yang baik anak akan terbiasa hidup dengan adab.

Jangan Membiarkan Perilaku Anak yang Salah

Anak tumbuh besar dengan pembiasaan. Membiarkan anak dengan perilaku yang salah akan mendidik standar hidup yang salah pula. 

Contoh kecil yang sering kita jumpai, saat bertamu di rumah orang lain, banyak orangtua yang membiarkan anak berlari kesana kemari di dalam rumah atau membiarkan anak makan 'seenaknya'.

Perilaku seperti ini tidaklah tepat dan perlu diluruskan. Dalam konsep bertamu anak perlu diajarkan nilai adab kesopanan. Misalnya, anak diajak untuk menyepakati tidak berlarian di rumah orang lain dan hanya makan jika sudah dipersilahkan.

Adapun saat pemilik rumah mengijinkan anak untuk bermain, orangtua perlu memperhatikan sisi lain agar pemilik rumah tidak merasa 'terganggu'. 

Jika orangtua membiarkan anak berlarian dan makan minum tanpa dipandu, maka anak akan gagal memahami nilai-nilai adab bertamu ke rumah orang lain.

Perilaku yang benar dibangun dengan memberi contoh pada anak dan memandu mereka dengan bijak. Apabila orangtua sudah mengajari konsep nilai yang benar, akan sangat mudah bagi orangtua menegur anak dengan cara yang baik.

Sayangnya, tidak sedikit orangtua yang malah menegur anak tapi mereka tidak mengajari konsep yang dianggap benar dalam keluarga. Hal ini menyebabkan anak berdalih atau mencari alasan pembenaran.

Ada juga orangtua yang membiarkan anak melakukan kesalahan karena mereka sendiri seperti itu. Ini ibarat mewarisi kesalahan secara sadar dan membenarkannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun