Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Orangtua, Ini Pentingnya Membangun Pola Asuh Komunikasi yang Baik dengan Anak

20 Maret 2021   10:06 Diperbarui: 22 Maret 2021   16:32 1125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi komunikasi buruk (Huffington post)

Semakin sering anak berinteraksi dan berkomunikasi, khususnya bersama orangtua, maka memory tersebut akan berpindah ke bagian Hippocampus (bagian otak yang berperan untuk pembelajaran dan memori). Secara sederhana jika diibaratkan sebuah komputer maka hippocampus ini berfungsi layaknya sebuah hardrive. 

Interaksi bersama orangtua memiliki peran penting terbentuknya Synapsis yang nantinya sangat berguna bagi anak untuk belajar. 

Sayangnya banyak orangtua yang tidak memahami bahwa cara berinteraksi dan berkomunikasi dengan anak akan membentuk sebuah database yang akan dijadikan anak untuk berinteraksi dengan orang lain saat ia sudah mampu berkomunikasi dan berinteraksi secara mandiri. 

Artinya, mulai fase 4 bulan dalam kandungan sampai umur 2 tahun ini merupakan momen penting untuk membentuk jaringan 'positif' di otak anak melalui interaksi yang baik.

Lantas, apa kaitannya dengan cemas dan rasa percaya diri? 

Seorang anak yang tumbuh dan dibesarkan dalam sebuah keluarga yang aktif berinteraksi dan berkomunikasi dengan anak akan mewarisi database yang bermanfaat bagi anak saat dewasa. 

Cara berinteraksi dan berkomunikasi akan direkam oleh otak dan menjadi pengalaman yang tersimpan baik di bagian hippocampus. 

Jika orangtua beriinteraksi dengan nada yang menunjukkan marah ini menyebabkan bagian otak amygdala dan cortex menyimpan informasi yang kemudian terbentuk sebagai jaringan pengalaman. 

Rasa marah yang dihadirkan dengan emosi dan ekspresi wajah disertai sebuah tindakan seperti memukul dan membentak akan menghadirkan struktur jaringan dibagian cortex yang nantinya diterjemah menjadi sebuah ancaman dan membentuk rasa cemas.

Seiring banyaknya pengalaman buruk bersama orangtua melalui cara berkomunikasi yang tidak baik dan interaksi yang negatif maka synapsis akan membentuk jaringan neuron yang berfungsi untuk mengkoneksikan berbagai informasi dan menjadikan output. 

Saat umur 2 tahun anak akan mulai mengekspresikan diri dengan memakai database yang ia peroleh dari interaksi dengan orangtua dan orang-orang terdekatnya. Masalah akan timbul jika database yang ada berbentuk hal-hal negatif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun