Manfaat Menulis untuk Kesehatan

Terlepas dari berbagai alasai orang banyak, menulis memiliki manfaat luar biasa bagi kesehatan.

Kali ini saya akan coba membahas beberapa manfaat yang didapat dari kebiasaan menulis bagi tubuh kita.

"studies show that writing offers a number of physical and mental health benefits"

Banyak hasil penelitian yang menyimpulkan bahwa menulis ibarat obat untuk penyakit fisik maupun mental. Saat seseorang memiliki masalah, kerja otak akan melambat. Hal ini disebabkan keluarnya hormon yang disebabkan oleh rasa cemas, disaat yang sama hormon endorphin berhenti bekerja. Rasa cemas yang berlebihan diakibatkan masalah akan hilang saat seseorang mengeluarkan unek-uneknya dalam bentuk verbal. Sehingga pikiran terasa lega saat masalah diceritakan ke orang lain, terlebih jika ada yang memberi solusi.

Ternyata, hal yang sama terjadi saat seseorang menulis. Menulis merupakan bentuk ekspresi tubuh mengeluarkan apa saja yang dipikirkan otak. Saat aktifitas menulis terjadi otak berada dalam keadaan fokus sehingga hormon yang bersifat negatif bagi tubuh tidak bekerja. Jika seseorang menulis dengan rasa suka maka hormon endorphin yang berfungsi mengeluarkan rasa senang akan bertugas sehingga rasa nyaman akan hadir dalam pikiran.

Nah, ada berita bagus buat anda! perbanyaklah menulis hal-hal positif. Sebuah jurnal bidang personality mengungkapkan bahwa jika kita sering menulis hal-hal positif selama lebih kurang 1 bulan maka secara otomatis mood kita akan terasa lebih baik dan tentunya level kesehatan kita akan membaik.

Jadi, jika anda kurang sehat, ada baiknya menulis hal-hal positif dalam hidup anda setiap hari. Baca disini.

Penelitian lainnya oleh Harvard University menyimpulkan rasa senang dalam tubuh seseorang akan muncul saat kita berbagi dengan orang lain. 

Manfaatkan kelebihan yang ada pada diri anda untuk membantu orang lain, kemudian jadikan itu sebuah tulisan positif setiap hari. Jika anda melakukannya setiap hari maka anda tidak perlu berkunjung ke rumah sakit. 

Quality of life generally refers to physical and psychological well-being 

Kualitas hidup seseorang pada umumnya berkaitan dengan fisik dan mental. Saat tubuh dalam keadaan sakit maka fisikpun akan terasa lemas. Hal ini disebabkan faktor munculnya pikiran negatif yang berefek secara psikologis bagi tubuh. Percaya atau tidak tubuh kita merespon terhadap apa yang kita pikirkan. Jika yang mendominasi pikiran kita mengarah ke negatif maka efeknya akan lebih terasa bagi tubuh. Sebaliknya, jika kita selalu berpikir positif maka kesehatan tubuh akan lebih terjaga karena faktor hormon endorphin.