Mohon tunggu...
budi windarto
budi windarto Mohon Tunggu... -

Pensiunan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Paskah, Sudah Pas-kah?

16 April 2017   10:59 Diperbarui: 16 April 2017   20:00 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

3.Ditengah pergaulan hidup dengan situasi kondisi ipoleksosbudhankamnagnasda yang gaduh riuh, keras, penuh predator, hukum rimba, sesat,tipu-tipuan, reka-rekaan, penuh kelicikan dan kekerasan, jangan ikut arus. Mari kibarkan bendera setengah tiang setiap kali mendapati nama pelaku kejahatan, korupsi, manipulasi, bandar narkoba, penyelundupan ternyata ada embel-embel nama santo santa yang gagal mereka jadikan inspirasi untuk sucikan kehidupannya. Buanglah ragi lama, jadikan adonan baru.

4.Yang kecil di mata manusia dapat menjadi hebat, dahsyat, berkat  dan mujizat ketika ditangan-Nya. Di tengah kelemahan, ketidakberdayaan, keringkihan, kemustahilan, kekecilan, keterpojokan, penganiyaan, pelecehana, hambatan, mari tetap tiada henti mengulang dan mengulang refren kehidupan :” Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya...  tangan kanan TUHAN berkuasa meninggikan, tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan!  Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan TUHAN. TUHAN telah menghajar aku dengan keras, tetapi Ia tidak menyerahkan aku kepada maut.

.

Dalam keadaan dan peristiwa  suka derita, manis pahit, sehat sakit, sukses gagal, cerah kelabunya kehidupan nada dasar orang beriman adalah syukur, sukacita, semangat, jadi berkat. Untuk sampai kualitas kehidupan demikian, tiada jalan pintas. Satu-satunya jalan adalah beri kesempatan dan biarkan Tuhan untuk membentuk diri dan hidup kita seturut mau-Nya, sebagaimana Yesus selalu “kebak mencep-mencep” sampai luber melimpah, full kehendakNya!  Jika demikian setiap kali mendengar, membaca, mengucapkan  selamat Paskah, sudah pas-kah?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun