Fungsionalisme adalah hubungan antara stimulus dan respon, percobaan dan kegagalan, dan kemampuan untuk belajar dan berlatih.
Menurut Thorndhike, kata kunci fungsional adalah stimulus, respon, dan perilaku.
Hukum Persiapan (Hukum Persiapan)
Misalnya, seorang siswa akan mengikuti ujian dan kemudian dia belajar dengan giat untuk ujian besok. Kemudian siswa akan merasa puas ketika merasa siap menghadapi ujian dan dapat menjawab dengan baik, sedangkan siswa akan kecewa jika ujian tiba-tiba ditunda ke bulan depan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa jika siswa siap untuk melakukan kegiatan pembelajaran, maka pembelajarannya akan lebih berhasil.
Hukum gerak
Semakin sering suatu perilaku diulang/dilatih (digunakan), semakin kuat asosiasinya. Seorang bayi, ketika dia dilatih untuk berdiri atau berjalan, dan kemudian memiliki mainan untuk membantunya berdiri, dia akan memiliki respons berdiri atau pincang, dan kemudian harus dilatih selama beberapa hari sampai dia fasih, jadi semakin banyak Anda melatih lebih baik. Di sisi lain, jika Anda tidak terlatih, Anda tidak akan bisa berjalan dengan lancar.
Hukum akibat
Hubungan stimulus-respon, cenderung menguat jika hasilnya menyenangkan dan berkurang jika hasilnya tidak memuaskan. Misalnya seorang guru matematika yang ditunggu-tunggu oleh siswanya karena gurunya adalah guru yang menyenangkan, sebaliknya jika gurunya membosankan, siswanya mungkin bodoh terhadap gurunya, atau siswanya mungkin meremehkan gurunya.