Mohon tunggu...
Maheido
Maheido Mohon Tunggu... Penulis - Blogger Animasi

Penggemar karya animasi dan komik. Blog pribadi: www.maheidoku.web.id

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ulasan Animasi Keluarga Somat, Sebagai Penggemar

19 November 2021   19:34 Diperbarui: 19 November 2021   19:36 3823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah cerita, hal yang harus kita bahas selanjutnya adalah visual animasinya. Karena serial ini adalah karya animasi tentu tidak lengkap rasanya kalau tidak sama sekali menyinggung kualitas animasinya kan.

Setiap orang pasti punya pendapatnya sendiri mengenai ini, termasuk aku. Animasi dalam Keluarga Somat sebenarnya sudah bagus untuk tahun itu. Walaupun, masih kalah dengan animasi Indonesia lainnya yang juga tayang saat itu.

Padahal bisa tayang sampai 4 tahun dan terbukti populer tetapi tidak ada peningkatan kualitas yang signifikan di animasinya. Pergerakan karakternya kaku, terkadang gerakan mulut tidak klop dengan suara sulihannya.

Aku tidak mengerti kenapa, memang sengaja dipertahankan seperti itu atau kekurangan waktu dan talenta untuk pengerjaan. Rasanya seperti animasi yang masih setengah jadi, cuma dipaksakan tetap tayang.

Meskipun pada akhirnya animasinya itu menjadi ciri khas yang membedakannya dengan animasi lainnya. Kalau bukan karena ceritanya yang menghibur dan keunikan setiap karakternya mungkin animasi ini sudah hancur.

Karakterisasi yang Sangat Baik

Membangun karakter itu tidak mudah dan animasi ini menurutku berhasil melakukannya dengan sangat bagus. Siapa karakternya, bagaimana sifat mereka, pola pikirnya, penampilannya, itu semua perlu dipikirkan.

Pak Somat, Bu Inah, Dudung, Ninung, Yu Darmi, Bu Yati, Aldo, Nipon, Aling, Pak RT, Koh Wat, ada banyak sekali karakter dalam animasi ini dan luar biasanya masing-masing punya "daya tarik" miliknya sendiri.

Dengan memberi warna pada cara bicara dan tingkah laku yang menonjol dan jelas membuat setiap karakter dalam animasi ini sangat mudah untuk diingat bahkan untuk anak-anak sekalipun.

Aku juga harus memuji para penyulih suara (dubber) dalam animasi ini. Suara mereka sangat cocok dengan karakter yang mereka perankan. Berkat permainan suara mereka yang apik, komedi dalam animasi ini terasa hidup.

Kalaupun ada karakter yang gagal, mungkin karakter Bu Reren. Bagiku, penyulih suara untuk karakter ini tidak cocok akibatnya, malah jadi aneh didengar. Aksen dan cara bicaranya terlalu dipaksakan.

Kira-Kira Begini

Animasi ini sebenarnya menarik jika dikembangkan lagi menjadi cerita yang lebih panjang, bukan hanya cerita-cerita pendek seperti sekarang. Lalu tinggal tingkatkan kualitas animasinya sebaik mungkin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun