Ketiga, disiplin diri. Ibadah puasa waktu dan lama pelaksanaannya sudah pasti. Tidak bisa diganggu gugat. Apalagi diakal-akali.
Jangka waktunya sebulan. Dimulai dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Sedetik pun tidak bisa dimundurkan atau dimajukan. Hitungan harinya pun tidak bisa ditambah atau dikurangi.
Sebuah pengajaran secara tidak langsung tentang disiplin diri. Ibadah puasa tidak ada yang mengawasi kecuali dirinya sendiri.
Jika kedisiplinan telah melekat kuat pada setiap pribadi. Kehidupan masyarakat akan berjalan secara harmonis.
Semoga kita dapat mempertahankan 3 hikmah puasa tersebut untuk 11 bulan ke depan.
Jkt, 080522
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!