Mohon tunggu...
Mas Sam
Mas Sam Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca tulisan, menulis bacaan !

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Buka atau Mundur?

29 Mei 2020   17:40 Diperbarui: 29 Mei 2020   17:35 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Home Learning (Dokumen Pribadi)

Pandemik covid-19 membuat semua jadwal kegiatan sekolah menjadi "berantakan".  

Terhitung mulai 18 Maret 2020 kegiatan belajar mengajar siswa dilakukan secara online dari rumah (Pembelajaran Jarak Jauh). Pada saat itu sebetulnya anak-anak kelas XII baru semangat-semangatnya menjalani ujian sekolah, tetapi terpaksa harus ditunda.  Akibatnya ujian sekolah dilanjutkan secara online beberapa waktu kemudian.   Yang lebih "memprihatinkan" tentu ditiadakannya Ujian Nasional, sekalipun seharusnya ini menjadi pelaksanaan UN yangterakhir. Penilaian Akhir Tahun untuk anak-anak kelas X dan XI pun tetap harus dilakukan secara online.

Menurut kalender pendidikan tahun ajaran 2020/2021 seharusnya dimulai pada 13 Juli 2020. Melihat kondisi saat ini yang masih diselimuti pandemi Covid-19 sehingga memunculkan pro kontra.  Sekolah tetap buka sesuai jadwal atau mundur sampai awal tahun 2021.

Yang menginginkan sekolah harus buka sesuai jadwalpun terbelah menjadi dua, yaitu siswa masuk sekolah seperti biasa atau siswa tetap melanjutkan pembelajaran jarak jauh secara online.  Tidak bisa dipungkiri bahwa setelah hampir tiga bulan siswa belajar di rumah mereka mengalami kejenuhan. Mereka merindukan teman-teman dan guru-gurunnya, terutama suasana interaksi di sekolah.

Faktor pembelajaran yang kurang bervariasi selama belajar online tentu berkontribusi menambah kejenuhan siswa.  Faktor ekonomi tentu juga harus menjadi perhatian karena pembelajaran online memakan paket data internet. Ditambah kondisi ekonomi masyarakat yang lesu akibat covid-19, seperti terjadinya pemutusan hubungan kerja dan kebangkrutan usaha. 

Sementara kubu masyarakat yang menginginkan belajar online tetap dilanjutkan karena melihat keadaan pandemi covid-19 yang belum terkendali. Penularan masih terus terjadi, bahkan ada wilayah yang penularannya cenderung naik.  Tingkat kematian pasien covid-19 juga masih tinggi sehingga kelompok ini setuju sekolah tetap dimulai bulan Juli tetapi pembelajaran tetap secara online.  Masyarakat juga terus diedukasi untuk selalu menaati protokol kesehatan.

Pihak yang menginginkan tahun ajaran mundur enam bulan sampai Januari 2021 beralasan supaya pandemi covid-19 benar-benar sudah terkendali dan kondisinya sudah aman untuk anak-anak.  Selama menunggu enam bulan itu masyarakat mempersiapkan diri dengan senantiasa menerapkan protokol kesehatan.

Sekolah menyediakan tempat-tempat cuci tangan, mengatur temapat-tempat duduk dan bangku-bangku di kantin sesuai protokol kesehatan kenormalan baru. Pada saat itu nantinya masyarakat sudah nyaman dengan tatanan kehidupan normal baru.  Hidup nyaman berdampingan dengan covid-19 atau hidup aman karena covid-19 sudah benar-benar terkendali.

Kelompok ini juga belajar dari sejarah di mana pada tahun 1979 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pernah memundurkan tahun ajaran baru. Kalau alasan pada saat itu untuk menyesuaikan dengan tahun ajaran di luar negeri bagi siswa yang mau melanjutkan belajar di luar negeri, kini alasannya adalah karena adanya pandemi covid-19.

Mana yang akan kita pilih?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun