Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Lambaian Curug Lawe,Wisata Tengah Hutan Perawan yang Makin Gemulai

7 September 2020   11:06 Diperbarui: 7 September 2020   17:20 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jalur sepanjang saluran irigasi yang berakhir di pintu air / dokpri 
Jalur sepanjang saluran irigasi yang berakhir di pintu air / dokpri 


Melewati jalur pertama ini, para pengunjung harus berhati-hati, sebab di sisi kanan saat berangkat, jalur ini berada di bawah tebing, dan di sisi kiri adalah jurang yang sangat dalam. Saat berpapasan dengan pengunjung lain, para pengunjung harus saling mengalah, dan menunggu dalam titik yang lokasinya lebih lebar. Sebab jalur di sepanjang saluran ini hanya muat untuk satu orang sehingga saat berpapasan salah satu harus mengalah menyaediakan jalan untuk orang lain.

Beberapa ratus meter akan dijumpai jembatan besi yang lumayan panjang. Kayu-kayu jati tua tampak sebagai alas berjalan. Para pengunjung bisa mengambil gambar di tengah jembatan, dengan tetap memperhatikan keselamatan, karena  risiko terjatuh lebih besar, terlebih jembatan ini tak ada pelindung yang berarti.

Di sisi kiri terlihat sungai dengan batu-batu besar yang menyembul. Dengan sumber air yang berasal dari Curug Lawe. Beberapa pengunjung tampak menikmati curug-curug kecil yang bertebaran di sepanjang sungai. Bahkan beberapa keluarga dengan anak balita mnikmati kesegaran air di sepanjang sungai ini.

Kami juga sempat mengabadikan beberapa gambar di sepanjang sungai ini. Menikmati basahnya kaki yang kesegarannya bisa menyebar sampai ke seluruh tubuh.

Sampai di ujung saluran air terdapat pintu bendungan, berada di bawah rimbunnya pohon-pohon hutan yang sangat besar.


Jembatan besi /dokpri
Jembatan besi /dokpri

 Gemericik suara air diselingi suara burung dan binatang lain terdengar merdu seperti nyanyian alam yang merefleksi batin. Saya larut dalam keindahan semesta yang dipersembahkan oleh kesejukan hutan Curug Lawe.

Jalur makin menanjak /dokpri
Jalur makin menanjak /dokpri
Lalu dimulailah jalur tanjakan yang cukup sempit. Ada pegangan tangan untuk menaiki tangga yang cukup terjal. Beberapa pengunjung terlihat tersengal dengan suara nafas yang memburu, mereka  menghela nafas, berhenti sejenak dan mengumpulkan tenaga, lalu kembali melanjutkan perjalanan.


Ratusan pohon besar milik negara yang dikelola  Perum Perhutani KPH Kedu Utara ini nampak kokoh dan merangsang saya untuk mengabadikan gambar.

Berpose setelah bermesraan dengan alam 
Berpose setelah bermesraan dengan alam 
Beberapa menit kemudian terdengar suara nyaring orang ramai disela suara air yang jatuh dari ketinggian. Lalu di balik bukit yang terakhir terlihatlah pemandangan indah keelokan Curug yang menjadi tujuan kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun