Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tidak Ada Masalah dengan Belajar di Rumah

9 April 2020   11:36 Diperbarui: 9 April 2020   11:47 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa Kompasianer mengeluhkan pengeluaran biaya internet yang membengkak saat perintah belajar di rumah secara online mulai diterapkan. Padahal ini bukan masalah besar yang perlu dipersoalkan. Sebab semua orang yang memiliki anak yang masih duduk di bangku sekolah saat ini mengalami dan merasakan.

Saya juga mempunyai seorang Putri, yang tahun ini akan memasuki jenjang SMA. Sejak virus corona merebak, putri saya tidak pernah keluar rumah sama sekali. Semua tugas dikerjakan di rumah dan dikumpulkan secara online, lewat WAG kelas masing-masing, serta dikumpulkan melalui email yang disediakan oleh guru kelas bila itu merupakan tugas pribadi.

Untuk data internet, kami menggunakan wifi rumah dengan biaya kurang dari 200.000 sebulan.

Bahkan saat anak-anak belajar di rumah banyak pengeluaran yang bisa dihemat.

Saat sekolah aktif, minimal kami mengeluarkan biaya 40.000/hari untuk keperluan sekolah. Dengan rincian; sarapan pagi 10.000, uang jajan 10.000, bekal makan siang 10.000, dan untuk ongkos ojek online 10.000 bila kami sedang sibuk tidak dapat menjemputnya.

Saat penerapan belajar di rumah, hampir semua pengeluaran untuk biaya sekolah bisa ditekan. Sedangkan untuk jajan kami hanya sekali waktu membelikan sebagai selingan dan itu tidak tiap hari.

Beberapa teman dari putri kami memang sering terdengar curhat di percakapan media sosial WA, kuota internet yang terus tersedot untuk mengerjakan tugas yang menumpuk, apalagi mereka yang tidak taktis dalam menggunakan internet semisal untuk menonton youtube, maka kuota data akan habis lebih cepat.

Suadara kami yang tinggal di pelosok pedesaan mengeluhkan kendala sinyal internet. Nomor lama dan provider tertentu seringkali kurang support di sebuah wilayah sehingga harus menggunakan nomor ponsel lain yang sering banyak dipakai di wilayah tertentu. Misalnya kalau di pedesaan Magelang Sinyal Telkomsel lebih kuat, sedangkan di Solo banyak BTS Indosat.

Kami sendiri satu rumah menggunakan nomor ponsel dari produk yang sama, nilai plusnya kami bisa saling transfer pulsa dalam satu keluarga.

Sebenarnya saat belajar di rumah tidak ada yang perlu dikeluhkan. Kita sebagai orang tua bisa memantau dan memberikan bimbingan bagaimana cara mengolah data pembelajaran pada anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun