Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tradisi Mitoni/Tingkeban untuk Keselamatan Jabang Bayi dalam Masyarakat Jawa

27 Maret 2020   23:15 Diperbarui: 27 Maret 2020   23:19 10755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi merahputih.com

Dalam tradisi masyarakat jawa, bayi,  kakang kawah dan adi ariari diupacarakan bersama,  diberi suguhan berupa ritual pensucian,  dengan memandikan ibu jabang bayi.

Serta setelah lahir nanti,  ariari akan ditanam  di depan rumah.  Di sebelah kiri pintu masuk bila bayi perempuan dan di sebelah kanan pintu masuk rumah bila bayi laki-laki.

Setelah bayi lahir,  ariari dicuci bersih lalu dimasukkan ke dalam guci dengan dialasi kain mori putih. Dan saat mengubur ariari disertakan beberapa potongan kain milik kakek atau ayah,  potongan rambut kepala kedua orang tua,  kertas,  potlot,  silet,  jarum dan benang jahit,  bunga mawar serta garam krosok.

Ariari ini ditimbun dengan baik,  dan diberi kurungan serta bila malam hari diberi lampu penerangan.  Dan lampu  dan penutup ariari bisa diambil saat bayi sudah berusia selapan atau 35 hari.

Di kampung istri saya,  tradisi semacam ini masih sangat kental dalam masyarakat. Sehingga saat istri saya hamil pertama juga dilakukan acara semacam ini.

Acara ritual dilakukan pada bulan ke tujuh sebelum bulan purnama penuh dengan tanggal Yang mengandung angka 7.

Waktu itu saya disuruh memilih tanggal 17 atau tanggal 17 di bulan jawa,  saya memilih tanggal 7.

Sebuah panggung untuk mandi disiapkan.  Istri saya dipakaikan kemben,  semacam kain jarik yang  menutup sampai dada,  dan dikenakan kalung berupa ronce kembang melati.  

Setelah itu didudukkan di panggung  yang  sudah dipersiapkan dengan penutup berupa gebyok ( daun kelapa yang  sudah tua Yang dianyam). Lalu saudara-saudara perempuan dengan jumlah ganjil menyiram tubuh istri saya menggunakan siwur yang  telah disiapkan. Dan saat disiram. Ibu hamil memegang dua kelapa gading  yang  telah diukir dengan gambar Arjuna dan Arimbi.
Dua tokoh pewayangan sebagai simbol agar jabang bayi saat lahir laki-laki berparas ganteng seperti Arjuna,  dan bila perempuan cantik seperti dewi arimbi.

Setelah acara mandi selesai lalu dilanjutkan memakai kain jarik 7 macam  secara bergantian yang  sudah ditata sedemikian rupa.

Lalu dukun bayi bertanya pada yang  hadir,  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun