Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Acara Peringatan Isra Miraj di Tempat Kami Ditiadakan Tahun Ini

20 Maret 2020   23:01 Diperbarui: 20 Maret 2020   23:55 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari-hari di bulan Rajab adalah kemuraman bagi masyarakat Internasional. Setelah WHO menetapkan wabah Covid-19 sebagai Pendemi Dunia, dan korban terus berjatuhan hampir di seluruh dunia, membuat setiap orang berfikir bahwa pada dasarnya manusia memang tak bisa terlepas dari Keperkasaan dan Kekuasaan Sang Pemilik Jiwa, Allah Swt, yang telah menciptakan alam seisinya.

Manusia hanyalah makhluk lemah yang tak berdaya apa-apa. Manhsia punya kekuatan karena diberi oleh Allah, punya kekuasaan karena diberi ijin memegang kekuasaan oleh Allah, dan bisa berbuat begini dan begitu atas kehendak Allah.

Bahkan daun kering yang jatuh dari pohon juga atas ijin dan kehendak Allah.

Isra' Mi'raj adalah peristiwa luar biasa yang terjadi atas kehendak Allah. Yang memperjalankan manusia bernama Muhammad menembus ruang dan waktu sehingga menjadi perdebatan yang menghebohkan seisi makhluk bumi.

Saat para sahabat diberi kabar tentang perjalanan jasad dan ruhani ini oleh Nabi, hanya satu orang saja yang meyakini, yaitu sahabat Abu Bakar Shiddiq ra.

Ini memang peristiwa ruhani, di mana tak ada satu pun akal manusia yang mampu menjangkau untuk memikirkan sebuah peristiwa yang tak masuk akal dan terjadi hanya dalam waktu semalam?

Hanya orang yang beriman sempurna dan diberi anugerah untuk bisa mengimani dan meyakini kekuasaan yang berada di luar jangkauan kodrat manusia. Yang kemudian merubah perilaku manusia pagan menjadi manusia-manusia yang beriman dengan proses selama 22 tahun 2 bulan 22 hari.

Secara logika memang tidak mungkin bagaimana seseorang bisa melakukan perjalanan dari Masjidil Haram Makkah sampai ke Baitul Maqdis di Palestina dengan jarak ribuan kilometer.

Mereka lupa ada Allah yang menghendaki dan memperjalankan Nabi Terkasihnya melalui sebuah tunggangan berupa Buraq yang bisa melesat melebihi kilat, bahkan melebihi kecepatan cahaya atas izinnya.

Bahkan setelah sampai di Baitul Maqdis, Nabi diperjalanan kembali ke langit surga menuju Sidratul Muntaha, lalu atas izinNya Nabi diperlihatkan tentang gambaran kenikmatan surga dan sengsaranya siksa neraka, serta perintah Allah berupa Sholat 5 waktu sebagai kewajiban yang mulanya 50 waktu lalu proses negoisasi menjadi 5 waktu berdasarkan masukan dari para Nabi yang ditemuinya di tiap tingkatan langit.

Cerita tentang Isra mi'raj ini tertuang dalam berbagai kitab Tafsir yang mu'tammad, disamping tercatat dalam hadits dan dipublikasikan dalam berbagai kitab-kitab Hadits.

Biasanya setiap bulan Rajab setiap tanggal 27 , tempat kami mengadakan peringtan isra mi'raj. Bisa berupa pengajian di tanah lapang dengan mengundang kiai kondang sebagai pembicara untuk menyampaikan hikmah isra mi'raj. Terkadang pula di Masjid Besar perumahan kami dengan acara yang sama.

Tapi peringatan isra mi'raj dengan kegiatan semacam itu  tahun ini  ditiadakan,  karena berbarengan dengan mewabahnya virus corona di seluruh dunia. 

Kami sebenarnya ingin merayakan isra mi'raj bersama warga muslim di tempat kami, tapi apa daya kondisi negara yang prihatin akibat ditimpa wabah corona, kami mengurungkan niat itu.

Bagaimana kami akan menyelenggarakan acara yang melibatkan orang banyak yang bentuknya hanya sekedar seremonial dan masih diperdebatkan di beberapa kalangan umat Islam, sedangkan sholat jumat yang hukumnya Fardhu ain saja boleh tak diselenggarakan?

Akan tetapi di momen isra mi'raj ini kita semua mustinya berfikir. Bahwa tak ada kekuatan yang melebihi kekuatan Allah. Tak ada kehendak yang mutlak kecuali Kehendak Allah. 

Sudah saatnya di bulan Rajab ini kita terus berusaha menghamba, beristighfar dan memohon ampun kepada Allah atas segala kesalahan yang telah kita perbuat.

Semoga Allah mengampuni dosa kita, dosa bapak ibu kita, dosa para pemimpin kita. Dosa yang disengaja, maupun dosa yang tidak sengaja. Dosa yang kecil maupun dosa yang besar, dosa yang kelihatan maupun tidak kelihatan.

Siapa tahu setelah kita bersama-sama menghamba, Allah akan mencabut bencana dari muka bumi ini dan berganti dengan Rahmat dan berkah yang keluar dari bumi dan turun dari atas langit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun