Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Karimunjawa Terusik Artikel Susy Haryawan

14 Maret 2020   10:51 Diperbarui: 14 Maret 2020   12:36 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat wisatawan datang, penduduk lokal juga tidak bertanya kepada para wisatawan agamanya apa. Sebab sebuah pulau wisata terbuka bagi agama apapun untuk mengunjunginya.

Ada banyak paragraf yang  ditulis oleh saudara  Susy Haryawan,  kemudian menghubungkan dengan mantan pastor dan pemurtadan.

Coba lihat secara gamblang isi sebuah berita di media.  Kemudian komparasikan dengan media yang lain dengan genre yang sama.  Agar anda bisa melihat sebuah peristiwa secara nyata tanpa harus memposisikan salah satu pihak sebagai terdakwa.

Hanya satu nama yang  disebut, tapi dalam rentetan masa Karimunjawa. Tidak salah to?

Coba baca  tentang psikologi massa

"Psikologi massa seringkali dipengaruhi oleh hilangnya tanggung-jawab seseorang dan pandangan akan perilaku universal; keduanya bertambah sesuai dengan jumlah massa"

Narasi-narasi provokatif memang sangat mempengaruhi kondisi.  Sehingga konflik tersulut dengan mudah apalagi dengan aroma kebencian dan rasa ketersinggungan. Jadi klop kan?

Saya mengenal beberapa orang pemandu wisata yang ada  di sana dan masih berhubungan dengan baik sampai saat ini. Ketika saya mengkonfirmasikan masalah ini mereka bilang "jangan percaya isu media".

Mereka ingin pariwisata tetap hidup dan menghidupi orang-orang yang berada di dalamnya sebagai pelaku wisata.

Dan bila media terus memblow up sebuah peristiwa lalu orang-orang hanya melihat kulitnya tanpa pendalaman dan ikut menyebarkannya begitu saja,  pasti sektor wisata di Karimunjawa akan terpukul dengan sendirinya.  

Buat apa berkunjung kalau sebuah lokasi tak lagi ramah dengan para wisatatawan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun