Momongan kami berulah lagi. Mobil remot baru saja dibelikan ayahnya sudah dipreteli. Menjadi bagian-bagian kecil tak terbentuk.
Sebelumnya ballpoint milik putri saya dibongkarnya menjadi potongan-potongan tak berguna.
Tidak hanya itu saja, ia baru saja diajak ke tukang potong rambut dan terpaksa diplontosi karena rambutnya menjadi korban gunting yang dimainkannya.
Beberapa saat yang lalu, ayahnya kehilangan handphone, dicari ke seluruh pelosok ruangan tidak ketemu, lalu handphone tersebut ternyata ada dalam ember yang penuh adonan kue.
Tembok seisi rumahnya sudah penuh coretan berbagai warna. Dengan gambar dan huruf yang entah maksudnya apa.
Orang tua momongan kami sangat sabar. Ia tak sekalipun memarahi ataupun memukuli. Sebab mereka menyadari anaknya masih di bawah umur, sehingga percuma saja dimarahi.
Anak itu namanya Azka Mubarok. Usianya baru 6,5 tahun, sekolah baru duduk di TK B, tahun ini ia masuk SD. Azka sedang dalam usia emas bagi proses pertumbuhan. Ia sedang masa belajar dalam banyak hal.
Kata orang tua, anak-anak menyimpan 24 pertanyaan saat ia melihat sebuah benda.
Beberapa pertanyaan mendapat jawaban dari orang tuanya, teman, dan lingkungannya. Sedangkan pertanyaan lain mendapatkan jawaban lewat riset dan observasi yang ia lakukan.
Termasuk mencari jawaban atas keberadaan sebuah benda. Dengan merusaknya ia akan mendapat jawaban mengenai bagian-bagian dari sebuah benda.Â