Keempat, komunikasi yang kurang terbuka dan jujur antara orang tua dan anak remaja dapat menjadi hambatan. Beberapa anak remaja mungkin merasa sulit untuk berbicara terbuka tentang perasaan dan masalah mereka karena takut dihakimi atau tidak dipahami oleh orang tua.Â
Sebaliknya, orang tua mungkin tidak menyadari pentingnya mendengarkan tanpa menghakimi dan menciptakan lingkungan yang mendukung untuk berbicara.
Kelima, kesenjangan dalam pengalaman hidup juga dapat mempengaruhi persepsi orang tua terhadap masalah yang dihadapi anak remaja.Â
Orang tua mungkin menghadapi tantangan yang berbeda pada masa muda mereka, dan hal ini dapat mempengaruhi cara mereka memahami atau merespons permasalahan anak remaja.
Dalam mengatasi ketidakpahaman ini, adalah hal yang penting untuk membangun komunikasi yang terbuka, saling mendengarkan, dan mencoba melihat dunia dari perspektif masing-masing.Â
Orang tua dapat mencari pemahaman lebih dalam tentang tantangan dan perubahan yang dialami oleh anak remaja, sementara anak remaja juga dapat berusaha untuk memahami kekhawatiran dan perspektif orang tua.Â
Dengan mengembangkan empati dan komunikasi yang sehat, harapannya adalah bahwa kedua belah pihak dapat mengatasi ketidakpahaman dan membangun hubungan yang lebih baik.***