Mohon tunggu...
MJK Riau
MJK Riau Mohon Tunggu... Administrasi - Pangsiunan

Lahir di Jogja, Merantau di Riau

Selanjutnya

Tutup

Nature

Dan Ingatlah Kamu tentang Musa: Jokowi Datang Asap Tak Hilang

19 September 2019   15:04 Diperbarui: 19 September 2019   15:28 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


JokoWi Datang Asap Tak Hilang

Dan Ingatlah Kamu Tentang Musa part 12

Bencana asap di Riau, akhirnya mendapat perhatian Presiden JokoWi. Presiden JokoWi bahkan sampai memimpin Rakor mengenai bencana asap dalam kunjungannya ke Riau. Tidak tanggung-tanggung Presiden JokoWi dikabarkan marah dan kecewa dengan jajarannya dalam menangani bencana asap pada Rakor tersebut. 

Tentu saja hal tersebut beralasan, karena Presiden JokoWi pernah mengarahkan bahwa pencegahan dan penanganan Karhutla itu mutlak dilakukan. Bahwasanya saat ini kondisi bencana Karhutla dan asap Riau, sudah pada tingkat Siaga Darurat. 

Semua usaha sudah dilakukan, personil TNI/Polri sudah berada dikerahkan ke lapangan untuk menanggulangi bencana Karhutla. Begitu juga usaha-usaha Tehnologi Modifikasi Cuaca dengan pola pembuatan hujan buatan. Bukan itu saja, seiring dengan itu semua, juga dilakukan water bombing. Namun karena kawasan yang terkena Karhutla merupakan lahan gambut, maka api sulit dipadamkan.

Hujan menjadi satu-satunya, yang masih dapat diharapkan dapat memadamkan api dan sekaligus menghilangkan asap. Masyarakat bersama ustadz mau pun imam masjid banyak yang sudah melakukan sholat Istisqa. Begitu juga Presiden JokoWi beserta Gubernur Riau, melakukan sholat Istisqa, sebelum meninjau ke kawasan areal yang terkena Karhutla. 

Musa juga sholat minta hujan, bersama 70.000 pengikutnya dari Bani Israel. Namun permintaan Musa akan turunnya hujan terhalang, karena ada satu orang pendurhaka yang berada dalam barisan. Musa meminta pendurhaka itu ke luar dari barisan, supaya karena dosa yang dipikulnya, tidak membuat orang lain dalam barisan 70.000 orang jumlahnya itu menderita, karena dia. Kemudian orang tersebut bertobat, baru hujan turun.

Namun hingga Presiden JokoWi meninggalkan Riau, hujan belum juga turun di Pekanbaru. Dalam tinjauan lapangan ke Desa Merbau Kecamatan Bunut Kabupaten Pelalawan Riau, Presiden JokoWi mengatakan, kalau melihat luas areal Karhutla, ini terorganisasi. Memang terkadang ada yang aneh pada peristiwa Karhutla. Ada lahan yang terkena karhutla, namun pada lahan kebun sawit, justru tidak terkena karhutla. Foto udara berikut, dapat memberikan gambaran hal itu.

sumber: tempo.co
sumber: tempo.co
Hati-hari ini asap memang mengelayut di langit Riau. Asap kelihatannya hanya akan hilang kalau hujan datang. Namun bukan karena JokoWi datang, asap tak hilang, melainkan hujan Sunnatullah, musim penghujan di Riau belum datang. 

Untuk itu, selain usaha-usaha pencegahan jangka panjang, supaya bencana Karhutla tak terulang, bencana asap tak datang, bagai bencana tahunan, maka usaha-usaha law inforcement, seperti pemasangan police line pada areal bekas Karhutla itu perlu dilakukan dan ditindaklanjuti dengan proses hukum yang berlaku.

sumber: goriau.com
sumber: goriau.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun