Mohon tunggu...
MJK Riau
MJK Riau Mohon Tunggu... Administrasi - Pangsiunan

Lahir di Jogja, Merantau di Riau

Selanjutnya

Tutup

Politik

"Added Value" Islam Meningkat Pasca Temu MRT?

20 Juli 2019   18:21 Diperbarui: 20 Juli 2019   18:24 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: https://nasional.tempo.co/read/1226541/jokowi-dan-pangeran-uea-akrab-luhut-panggil-presiden-brother

Added Value Islam Meningkat Pasca Temu MRT ?

Tidak dapat dipungkiri umat Islam banyak yang kecewa atas terjadinya temu MRT. Prabowo pun tidak luput dari hujatan. Sungguh suatu hal yang tidak terduga sebelumnya, mengingat umat Islam masih belum lama berbulan madu dengan Prabowo. 

Meski pun AR yang tadinya sempat heran, karena Prabowo mau melakukan rekonsiliasi, namun setelah AR berjumpa dengan Prabowo, AR pun melunak. Sungguh tidak mudah bagi umat Islam untuk melupakan perjuangan besar menegakkan kebenaran dan keadilan di negeri yang nota bene justru bersama Prabowo, namun kemudian tanpa informasi yang jelas tiba-tiba Prabowo muncul untuk mengadakan temu rekonsiliasi MRT.

Prabowo bisa saja beralasan untuk menjaga persatuan dan kesatuan NKRI, sehingga memutuskan untuk mengadakan reskonsiliasi. Namun umat Islam yang berjuang bersama, the power of Emak-Emak,  belum dapat menerima keputusan jenius misterius Prabowo. Apakah langkah Prabowo itu merupakan langkah alternatif atau langkah komprehensif ? Masih akan menjadi tanya besar, beberapa waktu mendatang.

Situasi yang begitu heboh dengan umat Islam yang seolah menjadai sasaran tembak stigma negatif, radikal, intoleran dan bahkan teroris akan menjadi kunci utama, dampak rekonisiliasi. Bahwa munculnya Pangeran Biru BG dalam kontelasi politik temu MRT, membuat nuansa perbedaan pola dan gaya pendekatan, sungguh suatu hal yang boleh jadi, membawa harapan bagi perubahan yang mungkin saja akan menjadi lebih baik bagi umat Islam dan perkembangan iklim demokrasi di negeri ini.

Hal itu sudah merupakan kewajiban bersama bangsa ini, untuk menganggap umat Islam sebagai faktor determinan dalam konstelasi politik bahkan dalam alam demokrasi di tanah air. Aksi damai umat Islam 212 di Monas, menjadi momentum tumbuh dan berkembangnya umat Islam sebagai kelompok penekan yang efektif. Sementara heboh pada saat Pilpres, seolah didominasi oleh masih dominannya sisi stigma negatif kepada umat Islam.

Lalu, realitas apa yang terjadi pada umat Islam dan Islam khususnya setelah terjadinya rekonsiliasi temu MRT ?

Luhut yang dikenal dekat dengan JokoWi menyatakan bahwa JokoWi dan pangeran Uni Emirat Arab Sheikh Mohammed bin Zayed Al-Nahyan memiliki hubungan yang dekat. Lebih jauh dalam berita Tempo, mereka sering teleponan bahkan panggil Presiden, brother. Pernyataan LBP tersebut memberikan indikasi bahwa Islam menjadi added value bagi pemerintah. Situasi baru yang ingin ditunjukkan pasca temu MRT.  

sumber: https://m.wartaekonomi.co.id/berita237238/ulah-anak-buah-jokowi-pak-buwas-jadi-korban.html
sumber: https://m.wartaekonomi.co.id/berita237238/ulah-anak-buah-jokowi-pak-buwas-jadi-korban.html
Di sisi lain yang seolah tidak berhubungan RR memberikan simpati besar kepada Buwas. Pernyataan RR itu diberikan setelah RR memberikan kesaksian tentang kasus BLBI di KPK. Simpati RR terhadap Buwas ini dapat menjadi indikasi upaya dinamis Pangeran Biru BG. Buwas merupakan elit yang dekat dengan Pangeran Biru BG.  

Asumsi langkah misterius Prabowo pada temu MRT dapat saja justru meningkatkan added value Islam, dengan sinyal sinyal indikasi tersebut. Namun hal itu masih akan berlangsung sangat alot. Apalagi jika menyangkut masih terjadinya perbedaan persepsi atas kasus HRZ. 

Situasi bagus yang pernah dicoba dilakukan YIM pada Abubakar Baasyir, dapat saja terulang kembali. Boleh jadi aktor yang sama masih akan mencoba mempertahankan perannya. Namun situasi itu bisa jadi berbeda karena konteks yang dihadapi adalah program jangka panjang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun