Tidak dapat dipungkiri bahwa pada awal awal pemerintahan Pak JokoWi, sering terjadi gangguan, rintangan, hambatan, bahkan mungkin saja ancaman. Namun satu demi satu, seiring dengan berjalannya waktu, serangan serangan terhadap Pak JokoWi selalu menemui jalan buntu. Pak JokoWi melenggang di kursi kepresidenan RI seolah tanpa serangan berarti. Boleh dikatakan pihak oposisi yang diwakili Pak Prabowo, juga tidak melakukan manuver manuver yang cukup berarti.Â
Pak JokoWi bahkan mampu mendapatkan tiket dan dukungan yang luar biasa untuk maju kembali mencalonkan diri sebagai Presiden untuk yang ke dua kali. Partai partai yang mempunyai jumlah kursi banyak, mendukung Pak JokoWi untuk masa jabatan presiden yang ke dua.
Pak JokoWi bagaikan mempunyai "aji lembu sekilan". Sebagai gambaran sederhana tentang aji lembu sekilan adalah jika diserang tidak pernah kena, walau pun posisi sudah seperti sulit menghindar.Â
Hal tersebut dapat dilihat pada saat pencalonan Budi Gunawan, yang begitu menghebohkan negeri. Namun Pak JokoWi dapat menghindar dari situasi dan kondisi sulit itu. Manuver dari media asing juga tidak sedikit yang memberitakan hal negatif tentang Pak JokoWi, namun tidak satu gelombang pun menghantam Pak JokoWi. Media mainstream bahkan selalu memberitakan hal hal yang positif tentang Pak JokoWi.Â
Pak JokoWi seolah memang dapat disebut mempunyai aji lembu sekilan.
~~
Gambaran  berikut adalah episode ke lima dari rangkaian gambaran gambaran politik sebelumnya.Â
Gambaran sederhana tentang 'Aji Lembu Sekilan'.
Perseteruan antara saya dengan Big Bos atas pelaksanaan kebijaksaan Satu Pintu yang grusa grusu. Sasarannya pintu ruangan yang dekat meja saya ditutup. Saya pun protes tidak masuk ruangan tetapi tetap masuk kantor.
Perintah untuk mensuplai data yang berbeda dengan kondisi yang sebenarnya, hanya supaya kelihatan kinerjanya meningkat, yang tidak saya kerjakan.