Mohon tunggu...
MJK Riau
MJK Riau Mohon Tunggu... Administrasi - Pangsiunan

Lahir di Jogja, Merantau di Riau

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta Palsu Hampa

5 November 2018   11:26 Diperbarui: 5 November 2018   11:53 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Mas, kenapa kamu sering disuruh lembur sih. Apakah tidak ada waktu lain. Kita kan sudah jarang jalan jalan sambil makan minum begini." kata Yani.

"Mas kan tahu, Yani suka jalan jalan dan yang paling penting bisa makan gratis begini!" lanjut Yani.

Berdesir jantung Raden Ami mendengar hal itu. Raden Ami baru ingat kalau Yani suka makan gratis. Tapi bagaimana, saat ini Raden Ami betul betul tidak membawa dompet dan hp. Kalau tidak membawa dompet, asal bawa hp, dapat menghubungi orang untuk minta tolong. Kalau tidak membawa hp, asal ada dompet beserta isinya, semua masalah bisa diselesaikan di meja makan. Tapi kalau tidak membawa dompet dan hp, bagaimana ?

Tiba tiba hp Yani berdering. Raden Ami yifaj begitu memperhatikan reaksi Yani, ketika Yani melihat orang yang menghubungi Yani. Rupanya Viola, menghubungi Yani.

"Segera siap siap di rumah. Empek empek paket saya segera tiba." seri Viola di seberang. 

"Ya ya mas." jawab Yani.

"Itulah Yani, aku tadi lupa bawa dompet dan hp, karena mau lembur di kantor. Syukur, kalau Yani bisa memahami." kata Raden Ami tanpa sadar. Ketika mendengar kata ya ya dari Yani, Raden Ami pikir, Yani sudah tahu, kalau Raden Ami lupa bawa dompet dan hp.

"Maksudmu mas!" sergah Yani.

"Tolong Yani bayar makan kita ini." kata Raden Ami tanpa rasa curiga. 

"Eh maaf maaf ya. Ini cuma 2 mangkok Yani minum ronde. Soto pun tadi nggak pakai nasi. Lagian di rumah sudah ada empek empek yang mau datang. Mas urus sendiri bagaimana. Yani mau pulang." seru Yani, sambil pergi ke luar. Pasti Yani panggil ojek aplikasi. 

Raden Ami pun terpana melihat Yani meninggalkannya hanya karena empek empek. Nampaknya yang asing selalu menggoda. Raden Ami pun melongo tanpa kehabisan kata kata. Pelan pelan terdengar alunan lagu dari pengamen yang baru datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun