Hukuman Untuk Persib Sinyal Bahaya bagi Suporter Perusuh

Hukuman Untuk Persib Sinyal Bahaya Bagi Suporter Perusuh

Akhirnya Komisi Disiplin PSSI telah memberi keputusan untuk menghukum Persib Bandung, karena terjadinya insiden pengeroyokan terhadap Haringga.

Hal ini harus didukung oleh para pemangku kepentingan baik di tingkat Nsional, maupun di lingkup Persib Bandung. Hukuman untuk Persib bandung, bukan semata-mata untuk membuat Persib Bandung tidak dapat berprestasi di Liga ! yang juga akan digulirkan kembali pada tanggal 5 Oktober 2018, namun juga untuk merecharge sepakbola nasional. Usaha keras harus dilakukan setelah keputusan Komdis PSSI atas insiden Haringga. 

Suporter klub sepakbola harus dikembalikan fungsinya untuk mendukung klub kesayangannya, dengan kegiatan kegiatan yang konstruktif, bukan dengan memusuhi suporter lawan main klub kesayangannya. Salah kaprah pertarungan antar klub sepakbola menjadi permusuhan antar suporter Klub sepakbola, harus segera diakhir. Untuk itu hukuman berat untuk Persib bandung harus dilihat dari sudut pandang ini.

Dampak positif dari hukuman berat untk Persib Bandung, diharapkan dapat menjadi momentum bersama bagi kelompok suporter Jack Mania, Bobotoh, Bonek dan yang lainnya, untuk segera mentranformasikan diri dari suporter yang cenderung memusuhi suporter lawan klub kesayangannya, yang cenderung menjadi suporter perusuh, menjadi suporter yang simpatik dan penuh empati. Semangat besar dan motivasi tinggi yang dimiliki suporter klub harus diaktualisasikan menjadi aktivitas yang kreatif, produktif, atraktif, simpatik dan empatik.

Ingat bagaimana Valentino Jebret dapat membuat kita merasa tersedot semangat dan motivasi untuk membela Indonesia. Siapa Kita ? Indonesia. 

Voluntir voluntir suporter yang mempunyai jiwa kepemimpinan dapat memandu kelompok kelompok kecil, jika mungkin masih terjadi gesekan antara suporter dengan jargon jargon Valentino Jebret. Bikin latihan latihan untuk suporter supaya mengikuti jargon valentino Jebret. Siapa Kita ? Indonesia. Hal tersebut mungkin dapat mengurangi ketegangan antar suporter sekaligus memupuk rasa kebangsaan melalui olah raga sepakbola.

Mobilitas warga yang tinggi pada saat Liga 1 bergulir, dapat menumbuhkan perekonomian lokal, pedagang kecil, meningkatnya moda transportasi, terpenuhinya hotel dan restoran, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Namun itu semua harus didapatkan dengan syarat ada rasa aman menonton bola. Ada rasa nyaman menonton bola. Ada jaminan bahwa nonton bola adalah nonton olah raga bukan rusak raga. Jika pola pola suporter sudah kembali kepada esensinya sebagai pendukung klub bukan perusuh klub, maka larangan menonton bagi suporter klub lain untuk masuk ke kota lain tidak perlu dikeluarkan.

Namun hal itu sulit diwujudkan jika tidak ada sanksi bagi suporter perusuh. Suporter klub sulit untuk memunculkan ide ide kreatif, produktif, atraktif, simpatik dan empatik, jika tidak ada sanksi berat untuk kasus insiden Haringga. 

Usaha mereka untuk berganti baju dari suporter perusuh kembali  menjadi suporter pendukung klub, akan terhalang dengan oknum-oknum yang dapat mendorong munculnya suporter perusuh. Dengan adanya keputusan Komdis terhadap Persib bandung dan suporter perusuh pada insiden Haringga, gerakan suporter perusuh mendapat ancaman berat. Hukuman berat untuk Persib Bandung Sinyal Bahaya Bagi Suporter Perusuh.