Mohon tunggu...
MJK Riau
MJK Riau Mohon Tunggu... Administrasi - Pangsiunan

Lahir di Jogja, Merantau di Riau

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Makna Besar Kemenangan dari Hayya alal Fallah

27 September 2018   08:09 Diperbarui: 27 September 2018   08:23 1855
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: https://www.pinterest.com/pin/323414816978482768/

Makna Besar Kemenangan dari Hayya alal Fallah

Bagi umat Islam panggilan adzan merupakan seruan untuk mengikuti perintah Allah menjalankan sholat Lima Waktu di masjid. Mendirikan sholat bukan mengerjakan sholat membuat umat Islam dapat bukan saja mengikuti petunjuk Allah SWT, tetapi juga sekaligus menumbuhkan ghirah Islam dalam mendorong Sholat sebagai Tiang Agama. Dengan menjalankan sholat secara berjamaah di masjid, umat Islam bukan saja mencoba berserah diri bersandar kepada Allah Tuhan Yang Maha Kuasa, Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, umat Islam juga dapat mengeksplor the Power of Ukhuwah. Seseorang tidak akan menjadi kuat kalau hanya sendirian. Seseorang tidak akan menjadi besar kalau hanya sendirian. Seseorang tidak akan menjadi pemenabg kalau hanya sendirian. The Power of Ukhuwah membuka peluang orang untuk dikenal orang lain. The Power of Ukhuwah mendorong orang untuk membantu dan dibantu orang lain untuk maju. The Power of Ukhuwah mengajak orang untuk bersama mengidentifikasi masalah, mencoba menemukan solusi, menyusun rencana untuk mencapai tujuan, memutuskan target target yang paling available, menetapkan alternatif langkah langkah yang harus ditempuh.

Upaya sungguh-sungguh meneguhkan sholat sebagai Tiang Agama, juga dapat tercermin dari dampak semakin baiknya umat Islam yang dapat menjauhkan diri dari perbuatan keji dan munkar sesuai dengan firman Allah Ta’ala, “Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan-perbutan keji/fahsya’ dan mungkar…” (QS. al-’Ankabut : 45). Namun realitas di lapangan terkadang masih jauh dari harapan, atau bahkan tidak tercermin sama sekali dengan orang-orang yang sudah menjalankan sholat berjama'ah di masjid. Masih sering dijumpai orang orang yang rajin sholat tetapi ternyata juga terkena kasus hukum.Jadi jangankan dapat menegakkan Tiang Agama dengan mengerjakan sholat, mendapatkan momentum dari the Power of Ukhuwah saja tidak.

Namun hal itu jangan menjadikan umat Islam lalu lalai atau enggan, mendirikan sholat berjamaah di masjid, jika ada panggillan Hayya alal Fallah. Dapat dibayangkan jika sudah mencoba berusaha untuk menegakkan sholat sebagai Tiang Agama, berusaha mendapatkan dampak positif menjauhkan diri dari perbuatan keji dan munkar, yang terjadi justru sebaliknya. Apalagi kalau tidak melaksanakan secara sungguh-sungguh dalam upaya menegakkan sholat sebagai Tiang Agama dengan mengabaikan panggilan Hayya alal Falah, maka dapat dipastikan perbuatan keji dan munkar akan lebih besar peluangnya terjadi. Bukan hanya perbuatan maksiat yang mungkin dilakukan, tetapi tidak tertutup kemungkinan perbuatan biadab pun dapat terjadi. Hilangnya identitas diri dalam kelompok yang tidak bergerak dalam arus tuntunan petunjuk Illahi Robbi, dapat mendorong seseorang untuk bertindak nekad, biadab dan keji.

Jadi apa gunanya sholat berjamaah di masjid ? Apa makna panggilan Hayya alal Fallah, kalau fenomena yang terjadi di masyarakat justru sebaliknya ? Jangankan menegakkan Tiang Agama ? Jangankan momentum the Power of Ukhuwah itu dapat muncul ? Terhindar dari perbuatan keji dan munkar saja tidak bisa ?

Mengapa harus takut atau bahkan benci melihat munculnya kegelapan, pada saat matahari terbenam. Bukankah jika sabar dan tawakal akan muncul keindahan karena kerlap kerlip bintang yang bertaburan di langit. Belum lagi kalau purnama menjelang, nikmat Allah pun datang.

Manusia tempat khilaf, dapat saja iman berbolak-balik, naik turun bagai air pasang surut di pantai. Bisa jadi situasi kondisi menyebabkan orang lupa diri. Istighfar, sabar dan tawakal jadikan pintu tobat, bukan semakin terjerumus ke dalam lubang kekufuran. Keputusan untuk terus berkubang ke dalam lembah hina atau bangkit kembali menuju tuntunan Illahi Robbi adalah sepenuhnya menjadi hak manusia sebagai makhluk yang diberikan karunia untuk berpikir. Kewajiban manusia untuk berusaha. Hasil merupakan ketentuan Allah. Namun semua akan dipertanggungjawabkan di Hari Pembalasan, sebagai sarana keadilan yang sesungguhnya, tanpa seorang pun dapat menghindar dari segala sesuatu. Bukan harus pembalasan di dunia, yang seolah manusia dapat merekayasa suatu kejadian atau peristiwa. Memenangkan pilkada dengan cara cara yang tidak terpuji, namun pada akhirnya membuat orang lupa diri, seolah dapat menghindar dari perbuatan terpuji dan bahkan dapat senyum senyum kufur dengan eksistensi diri.

Tidak perlu ragu atau pun berpaling dari jalan yang dirdhloi Illahi Robbi, jika kebetulan terjerembab dalam lubang masalah. Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolong, mengikuti petunjuk dalam firman Allah berikut:

"Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu dan bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)Ku. Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah swt senantiasa bersama dengan orang-orang yang sabar". (QS al-Baqarah 12]: 152-153).

Jadi yakinkan diri, jika mendengar panggilan Hayya alal Fallah, itu jalan untuk meriah kemenangan. Kalau jatuh, cepat bangun lagi. Kalau ke luar dari koridor, cepat ingat jalan kembali. Ada dorongan besar untuk menegakkan Tiang Agama dari panggilan Hayya ala Fallah. Ada janji dapat menjauhkan dari perbuatan keji dan munkar yang harus selalu diusahakan. Ada momentum the Power of Ukhuwaf yang perlu dikembangkan. Itulah sesungguhnya makna besar kemenangan Hayya ala Falllah. Selamat mencoba. Insya Allah. Aamiin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun