Mohon tunggu...
MJK Riau
MJK Riau Mohon Tunggu... Administrasi - Pangsiunan

Lahir di Jogja, Merantau di Riau

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Puasa di Bulan Ramadan, Mendorong Tumbuh Berkembangnya Nafsu Muthmainah

20 Mei 2018   11:36 Diperbarui: 20 Mei 2018   13:00 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Ibadah puasa juga membantu kita untuk lebih berlaku bijak kepada sesama dengan mengurangi munculnya nafsu amarah. Tidak merasa yang paling besar, tidak merasa yang paling benar, tidak merasa yang paling tinggi, tidak asal main tuduh. Tidak adigang, adigung, adiguna, tidak sopo siro sopo ingsun. Puasa diharapkan dapat mengendalikan nafsu sufiah.

Menjalankan puasa satu bulan penuh di bulan romadhon, bukan hanya memberi peluang untuk mendapatkan berkah, ampunan, terhindar dari panasnya api neraka, tetapi juga menjadi ajang bagi orang beriman untuk mengapresiasi diri terhadap usaha pengendalian hawa nafsu.  Bimbo melukiskan dengan indah melalui bait syair lagu berikut:

Ada anak bertanya pada bapanya

Apa guna berlapar lapar jua

Ada anak bertanya pada bapanya

Tadarus tarawih apalah gunanya

Lapar mengajarimu rendah hati selalu

Tadarus itu mempelajari kitab suci

Tarawih mendekatkan diri pada Illahi.

Puasa mengajari kita untuk rendah hati. Rendah hati merupakan salah satu tumbuh berkembangkannya nafsu mutmainah. Dengan menelusuri, menemukenali jejak jejak setan yang masih terdapat pada diri kita, yang mungkin masih dapat muncul sewaktu waktu melalui dorongan nafsu aluamah, nafsu amarah dan nafsu sufiah, diharapkan melalui ibadah puasa sebulan penuh di bulan romadhon, kita dapat mendorong tumbuh berkembangnya nafsu muthmainah. 

Hanya dengan tumbuh berkembangnya nafsu muthmainah, maka dorongan negatif nafsu aluamah, nafsu amarah dan nafsu sufiah dapat kita kendalikan. Insya Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun