Ibadah puasa juga membantu kita untuk lebih berlaku bijak kepada sesama dengan mengurangi munculnya nafsu amarah. Tidak merasa yang paling besar, tidak merasa yang paling benar, tidak merasa yang paling tinggi, tidak asal main tuduh. Tidak adigang, adigung, adiguna, tidak sopo siro sopo ingsun. Puasa diharapkan dapat mengendalikan nafsu sufiah.
Menjalankan puasa satu bulan penuh di bulan romadhon, bukan hanya memberi peluang untuk mendapatkan berkah, ampunan, terhindar dari panasnya api neraka, tetapi juga menjadi ajang bagi orang beriman untuk mengapresiasi diri terhadap usaha pengendalian hawa nafsu. Â Bimbo melukiskan dengan indah melalui bait syair lagu berikut:
Ada anak bertanya pada bapanya
Apa guna berlapar lapar jua
Ada anak bertanya pada bapanya
Tadarus tarawih apalah gunanya
Lapar mengajarimu rendah hati selalu
Tadarus itu mempelajari kitab suci
Tarawih mendekatkan diri pada Illahi.
Puasa mengajari kita untuk rendah hati. Rendah hati merupakan salah satu tumbuh berkembangkannya nafsu mutmainah. Dengan menelusuri, menemukenali jejak jejak setan yang masih terdapat pada diri kita, yang mungkin masih dapat muncul sewaktu waktu melalui dorongan nafsu aluamah, nafsu amarah dan nafsu sufiah, diharapkan melalui ibadah puasa sebulan penuh di bulan romadhon, kita dapat mendorong tumbuh berkembangnya nafsu muthmainah.Â
Hanya dengan tumbuh berkembangnya nafsu muthmainah, maka dorongan negatif nafsu aluamah, nafsu amarah dan nafsu sufiah dapat kita kendalikan. Insya Allah.