Di kelas utama, Motogp, Iannone pernah menjadi tandem Andrea Dovizioso di tim utama Ducati. Setelah 4 tahun memacu Desmosedici (2013-2016), Ianone memutuskan hengkang ke tim biru, Suzuki. Padahal saat itu, manajer Ducati Luigi Dall'igna lebih menginginkan dirinya untuk menemani Jorge Lorenzo, ketimbang mempertahankan Dovizioso. Belakangan, keputusannya meninggalkan Ducati itu disesalinya.Â
Akhirnya pengguna nomor 29 itu berlabuh ke Aprilia. Menemani sesama mantan Suzuki, Aleix Espargaro, Iannone melalui hari-hari sulitnya di tim yang bermarkas di Noale, Itali. Capaiannya di tim barunya itu menjadi catatan terburuknya selama membalap di kelas utama. Hanya meraih posisi ke-16 klasemen akhir tentu membuatnya frustasi.
Namun pada penghujung musim 2019, Massimo Rivola menjanjikan pebalapnya akan mendapat RS-GP yang benar-benar baru di musim ini. Dan janjinya ditepati pada tes pra musim di Sepang awal Februari lalu.
Mesin baru itu menganut konfigurasi V-4 bersudut 90, sama seperti yang digunakan oleh Ducati Desmosedici. Sayangnya, Ianone tak bisa menggeber motor baru itu lantaran skorsing sementara.Â
Dengan adanya putusan FIM, tentu posisi Iannone di Aprilia terancam. Test rider Aprilia, Bradley Smith mungkin akan diplot sebagai penggantinya jika usaha banding Iannone ke CAS mendapatkan hasil buruk. Namun melihat Ianone menggeber all new RS-GP tentu menarik. Setelah gagal bersinergi dengan mesin Inline-4 Suzuki dan V-4 sudut 75° Aprilia, bisa jadi dia akan kembali garang dengan racikan baru Aprilia.