Judul film ini dengan mudah akan membawa orang berpikir bahwa film Amerika ini berkampanye tentang jihad orang-orang Islam yang berdarah-darah. Namun vonis itu tak sepenuhnya benar karena arah plot film ini justru terungkat pada 2 menit sebelum film ini berakhir.Â
Film ini ditulis dan disutradarai oleh Kamal Ahmed, seorang warga Amerika keturunan Bangladesh yang sebelumnya pernah berprofesi sebagai seorang komedian.Â
Film berdurasi 90 menit itu diproduksi pada 2018 lalu. Tulisan ini akan menceritakan isi film hingga endingnya dengan pertimbangan bahwa film ini (mungkin) tak banyak diketahui orang apatah lagi dinantikan. Jadi OK-OK saja jadi spoiler ya, gaes.Â
Plot CeritaÂ
Mengisahkan tentang kehidupan seorang pemuda muslim dari sebuah keluarga mapan di kota New York bernama Zahid Khoury (diperankan Alexander Mercier). Dia adalah seorang pemuda yang sama sekali tak menampakkan diri sebagai seorang muslim kecuali tak makan dagung babi.
Dia suka bermain kartu, minum bir dan berteman akrab dengan penikmat ganja. Dalam sebuah percakapan dengan 3 orang sahabat dekatnya --salah satunya seorang Yahudi-- dia terkesan begitu anti terhadap hukum syariat.Â
Dia mengatakan bahwa orang-orang di negeri muslim  memperlakukan wanita dengan tak sepantasnya. Hal itu diperparah saat dia menjumpai ayahnya sendiri yang memaksa adik perempuannya, Jahanara (Christina Catechis) untuk menikah dengan pria yang sebelumnya tak dikenalnya.Â
Di lain pihak, seorang agen CIA bernama Terry Davis (Tom Sizemore) ditugaskan ke kantor kepolisian kota New York untuk memburu seorang yang ahli dalam doktrin jihad bernama Saifuddin Mohammad (Shiek Mahmoud-Bey) .Â
Saifuddin adalah seorang mantan tentara Amerika yang pernah ditugaskan dalam sebuah operasi. Dalam menjalankan tugasnya, dia pernah menyiksa seorang tahanan muslim yang justru akibat peristiwa itulah dia tersadar akan kasih Islam.Â
Dia tertunduk saat mengetahui bahwa tahanan itu mendoakannya meski kerap mendapatkan siksaan fisik darinya. Saat ditanya, dia mendapatkan jawaban berupa kisah Nabi Muhammad yang justru mendoakan orang yang gemar membuang kotoran padanya sebagaimana hadits yang masyhur kita dengar dan baca.Â
Figur lainnya bernama Abbas (Corry Duval). Dia berperan sebagai seorang perekrut calon martir sehingga posisinya berada di antara rekrutannya dan Saifuddin.Â