Mohon tunggu...
Ahmad Indra
Ahmad Indra Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

Aku ingin begini, aku ingin begitu. Ingin ini ingin itu banyak sekali

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kontra Khilafah Hanya Domain Denny Siregar dan Abu Janda, Benarkah?

31 Maret 2019   08:40 Diperbarui: 22 Agustus 2020   22:16 3355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Twitter yang mengatasnamakan ekonom Kwik Kian Gie / @KwikKianGie_

Setelah Ali bin Abi Thalib mundur, amirul mukminin selanjutnya adalah Hasan bin Ali yang hanya memerintah selama 6 bulan lamanya. Setelah itu kita kenal pemerintahan dinasti Umayyah yang diawali oleh Mu'awiyah bin Abi Sufyan, berlanjut ke anaknya Yazid bin Muawiyah dan seterusnya turun temurun hingga bani Umayah jatuh dan kekuasaan berpindah ke tangan bani Abassiyah. 

Begitu seterusnya, kekuasaan silih berganti dari dinasti satu ke dinasti lain hingga terakhir, dinasti Utsmani di Turki.

Polemik Khilafah, Bukan Tentang Pro Islam versus Anti Islam

Pertentangan antara pro khilafah dan anti khilafah tak bisa disederhanakan menjadi pro Islam versus anti Islam.

Pertentangan itu bermula dari perbedaan penafsiran terhadap dalil-dalil naql baik itu berupa ayat al-Quran ataupun kalam Nabi.

HTI berkeyakinan bahwa pendirian khilafah sebagai format negara adalah wajib, sedangkan bagi para peng-counter-nya berpegangan pada pendapat bahwa format negara tidak digariskan secara jelas di dalam kitab-Nya maupun al-Hadits. 

Sehingga bagi golongan ke dua, bentuk negara bangsa (nation state) seperti Turki, Mesir, Saudi Arabia, Pakistan, Malaysia, Indonesia dan yang lainnya adalah sah menurut tinjauan fiqih.

Berkaca dari hal itu, mempresentasikan penentangan terhadap HTI sebagai domain orang-orang semacam Abu Janda al Boliwudi, Denny Siregar dan Ade Armando saja adalah sebuah kesalahan besar.

Jika mau mencari, ulasan mengenai khilafah dan HTI pada khususnya sudah dibukukan. Namun nampaknya buku-buku tersebut hanya menjadi konsumsi golongan masyarakat tertentu sehingga penyebaran informasinya tak seluas propaganda pro khilafah melalui media sosial.

Berikut ini sebagian diantaranya :

Buku karya Kiai Idrus Ramli yang berisi dalil-dalil penolakan terhadap ide khilafah HTI / Dok. pricearea.com
Buku karya Kiai Idrus Ramli yang berisi dalil-dalil penolakan terhadap ide khilafah HTI / Dok. pricearea.com
Buku berjudul Hizbut Tahrir Dalam Sorotan di atas adalah salah satu karangan seorang lulusan Pondok Pesantren Lirboyo, Muhammad Idrus Ramli. Ponpes Lirboyo merupakan pondok salaf yang cukup masyhur di Jawa Timur. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun