Mohon tunggu...
REDAKSI HARIAN
REDAKSI HARIAN Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Jurnalis Kompasiana
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menyampaikan kabar secara akurat dan objektif

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Survei, Bebas Bayar Aplikasi Karya "Arek Suroboyo"

21 Januari 2019   12:42 Diperbarui: 21 Januari 2019   13:01 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

21 Januari 2019, - BebasBayar merupakan aplikasi pembayaran dan transaksi yang sudah berdiri sejak tahun 2015. Aplikasi yang diprakarsai oleh PT. Bimasakti Multi Sinergi ini menyediakan beragam layanan pembayaran, transaksi hingga pembelian. Tercatat sampai hari ini BebasBayar memiliki 250 layanan yang siap menjawab kebutuhan rutin masyarakat.

Hadirnya aplikasi BebasBayar membawa gebrakan baru bagi masyarakat pengguna aktif gawai. Pasalnya, semua kebutuhan rutin seperti pembayaran tagihan, pembelian tiket, hingga kebutuhan transaksional, bisa dilakukan dalam satu aplikasi.

Namun meski jumlah pengguna aplikasi BebasBayar pertahun 2018 mencapai 1 juta lebih, ternyata tidak banyak yang tahu bahwa aplikasi transaksi terlengkap di Indonesia ini merupakan hasil karya 'arek Suroboyo', sebutan khas putra-putri asli Surabaya. Hal ini baru diketahui dari hasil survei yang dilakukan tim BebasBayar beberapa bulan lalu.

"Kebetulan kami melakukan survei kecil untuk mengukur pengetahuan pengguna tentang BebasBayar. Kami mengajukan pertanyaan tentang inisiator aplikasi BebasBayar dan menyodorkan beberapa opsi kota. Ternyata masih sangat sedikit yang tahu bahwa aplikasi BebasBayar asli buatan 'arek' Suroboyo," papar Mirza, EVP Bebasbayar, PT. Bimasakti Multi Sinergi.

Dari hasil survei yang dilakukan oleh tim BebasBayar pada penggunanya, hanya 10% yang menjawab BebasBayar merupakan hasil karya 'arek Suroboyo', selebihnya menjawab bahwa aplikasi BebasBayar berasal dari Jakarta, Bandung, Makasar, dan Bali.

Mirza menambahkan, tujuan dilakukan survei ini adalah untuk memberikan edukasi pada masyarakat, khususnya masyarakat Surabaya tentang karya 'arek' Surabaya yang sudah go Nasional. Selain itu, PT. Bimasakti Multi Sinergi juga mendorong 'arek-arek Suroboyo' agar lebih produktif dalam berkarya, sehingga Surabaya mampu memiliki putra-putri yang bisa memberikan kontribusi pada bangsa dan negara.

Berangkat dari sini tim BebasBayar berinisiatif untuk lebih mengenalkan pada pengguna tentang kilas balik aplikasi besutan PT. Bimasakti Multi Sinergi ini. Strategi yang dijalankan pun cukup beragam dan kreatif, mulai dari penggunaan bahasa khas Surabaya, hingga notif ringan yang memuat nilai khas daerah Surabaya.

Ibnu Sunanto, selaku founder aplikasi BebasBayar sekaligus CEO PT. Bimasakti Multi Sinergi menyampaikan, selain sebagai alat pembayaran dan transaksi masyarakat modern, BebasBayar juga hadir sebagai inspirasi bagi 'arek-arek Suroboyo' agar lebih produktif dan kreatif dalam berkarya.

"Arek-arek Suroboyo harus lebih percaya diri dalam berkarya, harus bisa membuktikan bahwa karya arek Suroboyo bisa Go Nasional, syukur-syukur Go Internasional. BebasBayar adalah buktinya," jelas Ibnu Sunanto, CEO PT. Bimasakti Multi Sinergi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun