Lulusan Terbaik Bahasa Inggris Gagal di Test TKP
Beberapa orang masih menunggu hasil keputusan dari BKN terkait gugur masal saat test SKD. Faktanya, memang banyak peserta test SKD yang gugur masal. Kondisi ini kemudian banyak memunculkan isu bahwa mereka yang gagal adalah orang yang tidak layak mengabdi pada negara. Dengan kata yang satire 'mereka dianggap sebagai orang-orang yang bodoh'.
"Ponakan saya tidak lulus Mas. Dia test CPNS di Jakarta" Seorang guru memberi kabar lewat pesan whatsapp.
"Kenapa tidak lulus?" Saya sedikit kaget dengan kabar itu. Sebut saja namanya Bu Susanti. Guru berjilbab yang mengajar di SMK Taman Fajar Aceh.
"Saya juga tidak paham. Padahal dia mahasiswi lulusan cumlaude dengang IPK 3,84." Bu Susanti masih menjelaskan panjang lebar.
"Pasti tidak lulus di TKP kan..?" Saya menduga-duga.
"Benar mas ponakan saya gagal di TKP. Padahal dia lulusan Bahasa Inggris lho. Hobby baca buku juga. Semua bukunya berbahasa Inggris. Jadi saya tidak bisa pinjam bukunya."
"Pak Jokowi dan Pak Prabowo kalau di test TKP seperti itu sepertinya juga tidak akan lulus..." Saya balas pesan dengan emotion tertawa lebar.
Saya tertawa ringan mengakhiri percapakan tersebut. Harus disudahi, sebab bu Guru Susanti mau mengajar di sekolah. Saya juga mau bertemu mahasiswa yang hendak bimbingan skripsi.
Saya sendiri tidak paham, apakah test SKD ini menjadi test yang paling shahih. Test ini apakah alat ukur yang bisa mengukur kepandaian seseorang. Meskipun begitu, saya tetap menghargai usaha yang telah dilakukan oleh BKN dengan memcunculkan soal-saol test tersebut.
Dengan gugur masal tersebut muncul meme ujaran yang menarik sebaiknya calon presiden juga di test dengan SKD Khusunya TKP. Intinya, test SKD ini tidak dapat digunakan sebagai ukuran orang itu pintar atau tidak.
