Mohon tunggu...
Fathan Muhammad Taufiq
Fathan Muhammad Taufiq Mohon Tunggu... Administrasi - PNS yang punya hobi menulis

Pengabdi petani di Dataran Tinggi Gayo, peminat bidang Pertanian, Ketahanan Pangan dan Agroklimatologi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Balai Diklat Pertanian Aceh Akan Jadi Pusat Pelatihan Pertanian Organik

6 Maret 2018   12:46 Diperbarui: 8 Maret 2018   19:20 2224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1, Salah satu sudut lahan pertanian organik di BDP Aceh (Doc. FMT)

Komplek Balai Pendidikan dan Pelatihan Pertanian Aceh atau yang dikenal sebagai BDP Aceh yang berlokasi di Saree, Aceh Besar, memiliki lahan pertanian yang cukup luas, sekitar 16 hektar. Selain sebagai lahan untuk praktek peserta diklat, lahan ini kemudian juga dikembangkan untuk areal budidaya berbagai komoditi pangan dan hortikultura seperti talas Jepang Satoimo, labu madu Butternut Squash, cabe, tomat, timun, dan sebagainya. Selain menjadi daya tarik banyak kalangan sebagai destinasi kunjungan, penelitian maupun studi banding, pemanfaatan lahan ini juga mampu memberikan nilai tambah bagi balai diklat ini yang sangat membantu untuk menutupi biaya operasional balai yang anggarannya setiap tahunnya terbilang minim.

Fokus pada budidaya pertanian organik

Menyikapi fenomena dan tren konsumen yang menghendaki produk-produk pertanian alami yang bebas dari bahan kimia berbahaya, serta untuk menjaga kelestarian dan mempertahankan daya dukung lahan, dari awal Kepala Balai, drh. Ahdar, MP., memang hanya menfokuskan aktivitas budidaya di lahan tersebut dengan pola organik. Selain akan menghasilkan produk pertanian yang sehat dan aman dikonsumsi, tujuan penerapan pola organik ini, menurut Ahdar juga agar bisa menjadi percontohan bagi petani sekitar dan menyadarkan mereka akan pentingnya pertanian berkesinambungan yang ramah lingkungan.

"Tren konsumen saat ini sangat menghendaki produk pertanian organik yang sehat dan aman dikonsumsi, itulah sebabnya kami sebagai pengelola balai diklat pertanian berupaya untuk memberikan contoh yang baik bagi masyarakat untuk mulai beralih kepada pertanian organik, apalagi lahan ini juga sering dikunjungi banyak pihak baik untuk kunjungan studi banding maupun penelitian, makanya kami fokus pemanfaatan lahan di sekitar balai ini hanya untuk kegiatan budidaya pertanian organik," ungkap Ahdar.

Untuk mendukung budidaya pertanian organik ini, balai diklat ini juga sudah membanguan instalasi pengolahan pupuk organik. Selain sebagai wahana praktek bagi para peserta diklat, instalasi ini juga mampu menghasilkan pupuk organik berbahan dasar limbah pertanian dan limbah ternak yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pupuk pada lahan pertanian di komplek balai diklat tersebut.

Ada dua keuntungan dengan adanya instalasi pengolahan pupuk organik ini, selain produk pertanian yang dihasilkan benar-benar alami, ketersediaan pupuk yang diolah sendiri ini juga bisa menekan biaya produksi, sehingga provit margin yang didapatkan dari budidaya pertanian organik ini menjadi lebih besar.

Keuntungan lain dari penggunaan pupuk organik ini, menurut Ahdar, tanaman menjadi lebih tahan terhadap potensi serangan hama dan penyakit tanaman, sehingga tidak diperlukan penggunaan pestisida kimia secara berlebihan untuk pengendalian hama dan penyakit tanaman. Jika terjadi serangan hama dan penyakit tanaman, upaya pertama yang dilakukan adalah penggunaan pestisida nabati atau bio pestisida, karena perlakuan seperti ini sangat aman dan ramah lingkungan. Apalagi di Aceh banyak sekali tumbuh-ytumbuhan dan tanaman rempah yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan bio pestisida.

"Kebetulan di sekitar sini banyak sekali tumbuhan liar seperti tanaman tuba, mindi, sembung dan lain-lainnya, begitu juga dengan tanaman rempah seperti cengkeh, papaya, sirsak dan tembakau, mudah didapatkan disekitar sini, tanaman-tanaman tersebut bisa kita olah menjadi biopestisida yang ramah lingkungan, apalagi kami juga memiliki beberapa orang pakar dibidang pengendalian hama dan penyakit tanaman secara alami, ini salah satu factor kemudahan bagi kami untuk menjaga produk yang kami hasilkan terjamin keorganikannya," lanjut Ahdar.

"Dilirik" istri gubernur

Keberhasilan BDP Aceh mengembangkan budidaya pertanian organik, akhirnya menarik perhatian banyak kalangan untuk mengunjungi lokasi ini. Ada yang datang untuk melakukan studi banding, ada yang datang untuk mengadakan penelitian dan ada juga yang berkunjung ke tempat ini untuk menyaksikan sendiri proses budidaya dan membuktikan kelamian produk pertanian yang dihasilkan dari lahan pertanian ini.

Tren hidup sehat alami, ternyata juga menjadi salah satu program Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan apa yang telah dilakukan di komlek balai diklat ini sejalan dengan program Tim Penggerak PKK Aceh. Tentu saja, pengembangan pertanian organik ini menjadi perhatian khusus dari organisasi wanita ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun