Begitu juga hubungan nya dengan rekan kerja sekantornya, semua berjalan mulus berkat manajemen dan pendekatan kekeluargaan yang dia terapkan selama ini. Meski posisinya sebagai 'leader' dalam setiap penyelenggaraan diklat, namun dia tidak pernah menganggap stafnya sebagai bawahan, tapi dia anggap sebagai mitra kerja, sehingga mereka dapat bersinergi dan bekerja dengan baik sesuai tugas dan fungsi mereka masing-masing.
Tak sekedar memerintahkan staf untuk bekerja, namun Tisri juga ikut bekerja bersama mereka, sehingga para staf pun bisa bekerja dengan nyaman, meski terkadang mereka harus bekerja sampai larut malam dan semua pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik. Itulah sebabnya, sampai dengan saat ini, Kepala Balai Diklat Pertanian Aceh, Ahdar, terus memberikan kepercayaan penuh kepada sosok perempuan tangguh ini untuk mengelola semua kegiatan diklat yang diselenggarakan di balai diklat ini. Karena selama puluh tahun Tisri bertugas di tempat ini, nyaris tanpa cacat sedikitpun.
Selain mampu memanage balai diklat tempatnya bertugas sehingga bisa terus eksis sampai saat ini, pengelolaan manajemen balai diklat yang di'komando'inya juga sudah mendapatkan pengakuan dan akreditasi dari lembaga terkait.Â
Perolehan sertifikat ISO 9001 bagi Balai Diklat Pertanian Aceh tahun 2016 lalu, tidak dapat dilepaskan dari peran perempuan ini. Sinerginya yang sangat baik dengan pimpinan balai, juga membuat balai diklat ini, kini menjadi salah satu destinasi study banding maupun penelitian bagi para mahasiswa baik dari dalam maupun luar Aceh.
Pembangunan berbagai instalasi pendukung seperti instalasi hidroponik, instalasi pengolahan limbah dan biogas, taman agro dan Farmer Agro Market yang kini berdiri di komplek balai diklat ini, juga tidak terlepas dari perannya dalam menyusun rencana pengembangan balai diklat ini. Di sela-sela kesibukannya yang 'menggunung', Tisri juga masih sempat untuk bercengkerama dengan pengunjung Farmer Agro Market untuk memperkenalkan produk-produk pertanian lokal yang dijual di pasar petani tersebut.
Memasak dan menyiapkan segala keperluan suami dan anak-anak juga tidak ditinggalkannya, meski dia harus pandai-pandai berbagi waktu. Keharmonisan dalam keluarganya yang tetap terjaga, adalah bukti bahwa dia juga seorang ibu rumah tangga yang mampu mempertahankan predikatnya sebagai ibu rumah tangga yang baik.
Itulah sosok perempuan tangguh yang selama ini menjadi 'motor penggerak' Balai Diklat Pertanian Aceh, dibalik senyum yang selau mengembang dibibirnya, sebuah tanggang jawab berat mampu dia emban dengan baik.Â